Bimtek Situasi Penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD) dan Hasil Investigasi di Kabupaten Gunungkidul
Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan salah salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Penularan LSD dapat secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Sedangkan secara tidak langsung, penularan dapat terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik. Penularan secara mekanis terjadi melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat (Stomoxys sp, Haematopota spp, Hematobia irritans), migas penggigit dan caplak (Riphicephalus appendiculatus dan Ambyomma heberaeum).
Gejala Klinis LSD adalah lesi kulit berupa nodul berukuran 1-7 cm yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing. Pada kasus berat nodul-nodul ini dapat ditemukan di hampir seluruh bagian tubuh. Munculnya nodul ini biasanya diawali dengan demam hingga lebih dari 40.5oC. Nodul pada kulit tersebut jika dibiarkan akan menjadi lesi nekrotik dan ulseratif. Tanda klinis lainnya yaitu lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki. Selain itu, LSD juga dapat meyebabkan abortus, penurunan produksi susu pada sapi perah, infertilitas dan demam berkepanjangan.
Kasus LSD di Kabupaten Gunungkidul mulai dilaporkan pada bulan Januari 2023. Sampai dengan Juli 2023, total kasus LSD yang dilaporkan sebanyak 1.584 kasus. Salah satu strategi dalam pengendalian LSD adalah dengan melakukan vaksinasi. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul dengan didukung oleh Australia Indonesia Partnership for Emerging Infectious Diseases (AIHSP) melaksanakan kegiatan Bimtek Situasi Penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD) dan Hasil Investigasi di Kabupaten Gunungkidul pada tanggal 12 – 13 Juli di Hotel Santika Gunungkidul. Adapaun tujuan dari kegiatan bimtek ini antara lain adalah :
- Adanya inisiasi vaksinasi LSD di Kabupaten Gunung Kidul
- Peningkatan kapasitas terkait vaksinasi LSD bagi medik dan paramedik di Kabupaten Gunung Kidul.
- Mendapatkan informasi tentang arah kebijakan nasional prioritas, tata kelola kegiatan, tata kelola penanggulangan Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
- Mendapatkan informasi mengenai epidemiologi dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi/Vaksinasi KIPI LSD
- Mendapatkan informasi mengenai Situasi LSD dan hasil investigasi di Yogyakarta
- Mendapatkan informasi mengenai penanganan dan aplikasi dari Vaksin LSD (Lumpivax)
Materi bimtek hari pertama dilaksanakan di Hotel Santika dengan narasumber dari Direktorat Kesehatan Hewan, BBVet Wates, DPKP DIY, PT Lumpivax, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Pacitan. Pelaksanaan bimtek pada hari kedua dilaksanakan dengan praktek pelaksanaan vaksinasi LSD di 2 lokasi yaitu di Kapanewon Wonosari dan Kapanewon Ponjong. Setelah kegiatan praktek vaksinasi LSD selesai, dilakukan evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Diharapkan setelah kegitan bimtek ini kegiatan vaksinasi LSD di Kabupaten Gunungkidul dapat segera dilaksanakan dengan alokasi vaksin 1.100 dosis.’nt’
Kembali