Yuk Kenal Lebih Dekat Dengan Si-BONA (Sistem Transportasi Bus Sekolah Ramah Anak)
Berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul Dalam Angka Tahun 2022 menunjukkan bahwasannya kecelakaan yang terjadi pada Tahun 2021 menunjukkan angka sejumlah 875 kasus dan dari angka tersebut 40% merupakan kasus yang melibatkan pelajar.
Program Sistem Transportasi Bus Sekolah Ramah Anak (Si-Bona) ini ditujukan bagi pelajar dalam membantu para pelajar untuk berangkat dan pulang dari Sekolah mereka. Selain itu, juga dapat mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi dan angka kecelakaan yang tinggi di jalan raya yang melibatkan para pelajar.
Berdasarkan peraturan Menteri Perhubuingan Nomor 117 Tahun 2018 tentang Angkutan Tidak Dalam Trayek, Angkutan Sekolah dapat dijadikan salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan pada pelajar.
Pelayanan Si-BONA sendiri dimulai dari Kapanewon Semanu, Gedangsari dan Karangmojo. Dari ketiga Kapanewon tersebut Si-BONA melewati lebih dari 20 Sekolah yang ada di Wonosari. Seiring berjalannya waktu dan berkat dukungan dari Dana Keistimewaan Yogyakarta Tahun 2022, sekarang Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul telah memiliki 7 armada Bus Sekolah dan menambah rute Tanjungsari, Tepus, Paliyan dan Ponjong.
Pelayanan Si-BONA diberikan secara GRATIS kepada para Pelajar Gunungkidul. Ketepatan waktu yang terjamin dan dapat memberikan kenyamanan kepada para pelajar. Orang tua pun tidak perlu khawatir dengan keadaan anak-anaknya selama perjalanan, karena Si-BONA memberikan pelayanan yang aman, nyaman, bersih, dan ramah.
Dan setiap harinya rata-rata Bus Sekolah dapat mengangkut hingga 50 siswa per armada setiap berangkat dan pulang. Hal ini, telah naik cukup signifikan karena pada awal Si-BONA beroperasi per armada hanya mengangkut 20-25 siswa per armada berangkat dan pulang. Animo masyarakat mulai meningkat seiring dengan kualitas armada yang ditingkatkan dan kepercayaan dari para wali murid sendiri.
Harapan kedepan Si-BONA dapat melibarkan para pengusaha angkutan umum yang telah lama mati suri, sehinggal geliat ekonomi masyarakat Gunungkidul sendiri melalui sektor transportasi publik dapat kembali bangkit dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Gunungkidul.
Kembali