Pelaksanaan Proses Penerbitan SKLB Sapi PO Milik SR Jaya 89 oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul
Dalam rangka penjaminan mutu bibit ternak sapi Peranakan Ongole (PO) yang beredar di Kabupaten Gunungkidul, maka salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah, dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul adalah pemberian SKLB (Surat Keterangan Layak Bibit) kepada sapi-sapi bibit milik peternak, kelompok ternak, organisasi, maupun swasta. Hal ini dilaksanakan sesuai Permentan Nomor 42/Permentan/OT/.140/3/2014 tentang Pengawasan Produksi dan Peredaran Benih dan Bibit Ternak dimana bibit-bibit yang beredar di masyarakat harus sesuai dengan SNI.
Penerbitan SKLB dilaksanakan bisa atas permintaan masyarakat, ataupun juga program dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Gunungkidul pada kepada peternak yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Alur penerbitan SKLB yaitu, permintaan dari masyarakat/jadwal dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, kemudian Dinas mendatangi lokasi peternak yang akan diterbitkan SKLB untuk melaksanakan pengukuran kepada calon-calon sapi yang akan diberikan SKLB dan melihat performa sapi tersebut. Pengukuran meliputi tinggi gumba, panjang badan, lingkar dada, lingkar scrotum untuk jantan, dan jumlah puting untuk sapi betina. Setelah dilakukan pengukuran, dan sapi dipastikan ras nya adalah asli, maka langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan SNI. Dari pencocokan SNI tersebut akan diketahui sapi tersebut apakah bisa masuk kualitas SNI atau tidak, serta bisa diketahui kelas nya, sehingga bisa diterbitkan SKLB.
Pada tanggal 7 September 2023, Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Gunungkidul melaksanakan pengukuran sapi PO di SR Jaya 89 atas dasar permintaan dari SR Jaya 89. Di SR Jaya 89 sapi yang di ukur adalah sapi Jantan jenis PO dengan jumlah 8 ekor. Setelah dilaksanakan pengukuran serta melihat performa dan memastikan keaslian ras sapi–sapi tersebut, maka dari 8 ekor yang di ukur dan diperiksa, kedelapan sapi tersebut bisa diberikan SKLB dan semua masuk kelas 1.
Diharapkan dengan semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan pentingnya SKLB ini maka akan semakin banyak masyarakat yang meminta sapinya untuk diberikan SKLB. (SW)
Kembali