SEMINAR HASIL KAJI TERAP: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN MELALUI INOVASI DAN TEKNOLOGI BARU
Penyuluh Pertanian memiliki tugas dan fungsi memberikan penyuluhan kepada petani melalui pendekatan kelompok tani agar pengetahuan, keterampilan maupun sikap petani menjadi lebih baik dalam mengelola usahatani guna meningkatkan kesejahteraannya, upaya untuk mewujudkan penyuluh pertanian yang tangguh dan handal diperlukan upaya khusus terkait dengan peningkatan peofesionalisme penyuluh, pembenahan organisasi dan kelembagaan serta penyelarasan tugas dan fungsi penyuluhan dan diseminasi.
Dalam proses diseminasi inovasi teknologi masih terdapat kesenjangan informasi antara Penyuluh Pertanian di satu sisi dan petani pemetik manfaat di sisi lain. Secara faktual masih banyak dijumpai petani yang belum memanfaatkan teknologi secara optimal untuk perbaikan usaha taninya sebagai akibat kurangnya informasi yang diterima petani, keterampilan yang belum memadai, skala penerapan teknologi yang tidak ekonomis dan sebab lainnya
Pada hari Rabu 25 oktober 2023, bertempat di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, dilaksanakan Seminar Hasil Kaji Terap yang sebelumnya telah dilaksanakan di empat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam sambutanya sekaligus membuka acara seminar kaji terap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Rismiyadi, S.P, M.Si menekankan bahwasanya Kaji Terap merupakan salah satu bentuk metode penyuluhan yang efektif dalam menyampaikan penyuluhan kepada petani, penerapan Kaji Terap memiliki beberapa manfaat, yaitu mengurangi risiko kegagalan usaha pertanian melalui pemilihan teknologi yang paling sesuai dengan usaha tani terpadu, meningkatkan keyakinan kontak tani mengenai teknologi pertanian yang akan diterapkan oleh petani serta meningkatkan efisiensi usaha tani, oleh sebab itu beliau berpesan agar kedepanya Penyuluh Pertanian agar lebih aktif dalam berinovasi yang tentunya membawa dampak positif untuk pertanian di Gunungkidul.
Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas pada kesempatan ini salah satu tujuan dilaksanakannya kaji terap adalah meyakinkan inovasi teknologi pertanian adaptif sehingga sesuai kebutuhan, lokasi dan kondisi sosial ekonomi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Pada kesempatan ini komoditas yang diangkat sebagai pengkajian adalah Bawang Merah dan Jagung, dua komoditas yang tentunya menjadi daya tersendiri untuk petani Kabupaten Gunungkidul. Adapun judul dari Kaji Terap pada kali ini adalah sebagai berikut :
- Balai Penyuluh Pertanian Kapanewon Tepus dengan komoditas Tanaman Jagung dengan pengkajian Pengaruh jumlah benih per lubang dan jarak tanam terhadap produktivitas jagung hibrida
- Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Playen dengan komoditas Tanaman Jagung dengan pengkajian Pengaruh umur pemangkasan Batang (topping) Tanaman Jagung diatas tongkol terhadap produktivitas
- Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Karangmojo dengan komoditas Bawang Merah dengan pengkajian Pengaruh perlakuan Trichoderma, sp dan PGPR terhadap produksi Bawang Merah
- Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Semanu dengan komoditas Bawang Merah dengan pengkajian Pengaruh pemberian asam humat terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah
Bertindak sebagai Narasumber Seminar Hasil Kaji Terap ini adalah Dr. Ir. Umi Pudji Astuti, M.P dan Ir. Ari Widyastuti, beliau berdua merupakan Penyuluh Pertanian Ahli Utama dari Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Yogyakarta. Dalam materi yang disampaikan oleh narasumber menekankan pelaksanaan Kaji Terap memiliki dua tujuan, yaitu : (i) menyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani-nelayan dan sosial ekonomi petani nelayan di wilayah tertentu, dan (ii) mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah direkomendasikan secara umum. Selain tujuan dari adanya pelaksanaan kaji terap menurut beliau Penerapan Kaji Terap memiliki beberapa manfaat, yaitu : (i) mengurangi resiko kegagalan usaha tani melalui pemilihan teknologi yang paling sesuai dengan usaha tani terpadu, (ii) meningkatkan keyakinan petani mengenai teknologi pertanian yang akan diterapkan oleh petani, (iii) meningkatkan efisiensi usaha tani dan informasi pertanian, (iv) menyiapkan kontak tani untuk menjadi demonstrator yang bersifat motivator dan atau pelatih bagi petani, dan (v) mengembangkan kemampuan penyuluh.
Ditulis oleh: Restu Dwi Handoyo, SP (staf Bidang Penyuluhan)
#salam guyub gumbregah gayeng
#DPP_SIAP
Kembali