Musrenbang RKPD Tahun 2025 dan RPJPD Tahun 2025-2045 Kabupaten Gunungkidul

Selasa, 26 Maret 2024 di Ruang Rapat Handayani Setda dan ruang kerja masing-maing (daring) telah diselenggarakan Musrenbang Kabupaten Gunugkidul dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 2025 dan RPPJD Tahun 2025-2045. Acara dibuka dengan sambutan dari Bapak Bupati Gunungkidul (Bapak Sunaryanta) dilanjutkan dengan laporan penyelenggaraan musrenbang oleh Kepala Bappeda Kabupaten Gunungkidul (Bapak Mohamad Arif Aldian) dan dilanjutkan dengan Arahan dari Plt. Kepala Bappeda DIY oleh Bapak Tri Saktiyana, dalam arahannya diharapkan penyusunan RKPD dan RPJPD dapat mewujudkan keselarasan dokumen Nasional, Provinsi, dan Daerah dimana tahun 2025 merupakan tahun awal dari RPJPD. Keselarasan dokumen Perencanaan salah satunya diwujudjkan dengan Indikator Visi, dan Indikator Utama Pembangunan Dimana indikator dan target Kabupaten Gunungkidul sesuai dengan hasil kesepakatan dengan Bappeda DIY.

Selanjutnya paparan dari tenaga ahli tentang RPJPD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2025-2045 oleh Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.I.P.,M.Si dengan memberikan gambaran alur proses penyusunan dokumen RPJPD sampai dengan dokumen Rancagan saat ini yang dalam penyusunannya memperhatikan RPJPD Provinsi dan Nasional, yaitu:

  • Visi “Gunungkidul Handayani yang Bermartabat, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan dalam Bingkai Keistimewaan Tahun 2045” dengan 4 indikator Sasaran Visi
  • Dijabarkan kedalam 5 misi, 17 Sasaran Pokok, dan 24 Indikator Utama Pembangunan

Paparan Dilanjutkan dengan Paparan akademisi oleh Amirullah Setya Hardi, SE, Cand.Oecon., Ph.D. Dalam paparannya disampaikan sinkronisasi anara dokumen RKPD dengan RPJPD dengan beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian dalam rangka mewujudkan tercapaianya target RPJPD yaitu:

  • Pendapatan per kapita meningkat hingga 3,5 kali lipat
  • Sumbangan sektor industry pengolahan dan akomodasi makan mnum meningkat masing-maing 8,6% dan 15%-20% akibat dari penurunan sumbangan sektor pertanian
  • Sektor pendukung lain yang potensial perlu didirong seperti transportasi dan jasa Perusahaan
  • Peningkatan kebutuhan investasi dengan penambangan modal
  • Penignkatan daya saing daerha dengan memperhatikan adopsi TIK, keterampilan, sistem keuangan, dan kapabilitas inovasi
  • Perhatian pada indikator non ekonomi seperti kemiskinan dan ketimpangan, pengangguran, IPM dll

Berdasarkan hasil forum maka diperlukan kebijakan perencanan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan tercapainya Indikator Utama Pembangunan sebagai upaya untuk peningkatan kapasitas ekonomi lokal menuju global dengan dukungan para pemangku kepentingan untuk mencapai masuarakat bermartabat, berdaya saing, dan berkelanjutan./nv



Kembali