Peringatan World Rabies Day Tahun 2024 di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupatan Gunungkidul

Setiap tanggal 28 September selalu diperingati sebagai hari rabies sedunia.  Peringatan Hari Rabies Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies. Tema hari rabies sedunia tahun 2024 adalah "Mendobrak Batasan Rabies" yang menggarisbawahi urgensi untuk melampaui batasan yang menghambat perjuangan kita melawan penyakit mematikan ini.

Dalam rangka memperingati hari rabies sedunia tahun 2024, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan vaksinasi rabies gratis bagi Hewan Pembawa Rabies (HPR) di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Selain dipusatkan di kantor DPKH, pelaksanaan kegiatan vaksinasi rabies juga dilaksanakan di 6 UPT Puskeswan yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Selama bulan September ini, masing masing UPT Puskeswan melaksanakan kegiatan vaksinasi sebanyak 75 dosis dan di kantor DPKH sebanyak 160 dosis. Total kegiatan vaksinasi rabies di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul sebanyak 610 dosis. Pemilik Hewan Pembawa Rabies (HPR) anjing, kucing dan kera sangat antusias mengikuti kegiatan vaksinasi rabies ini.

Rabies disebabkan oleh lyssavirus yang termasuk dalam family Rhabdoviridae. Penyakit rabies bersifat zoonotik yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Rabies ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi penyakit rabies (hewan penular rabies). Hewan utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kucing, kera, dan kelelawar.

Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan rabies antara lain :

  • Melakukan vaksinasi rutin pada hewan peliharaan, yaitu anjing dan kucing
  • Mendapatkan vaksin rabies untuk diri sendiri (bagi orang yang memiliki profesi berisiko tertular virus rabies)
  • Menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan gejala rabies
  • Melaporkan ke petugas kesehatan/dokter hewan apabila menemui seseorang atau hewan yang mempunyai gejala rabies.
  • Ajari anak-anak untuk tidak menyentuh hewan liar, khususnya yang berpotensi sebagai penular rabies.

Jika terjadi gigitan oleh hewan penular rabies pada manusia, upaya penanganan luka gigitan secepatnya dilakukan dengan cara mencuci luka menggunakan air mengalir dan sabun selama 15 menit lalu diberikan antiseptic, segera dibawa ke rumah sakit untuk kembali dilakukan pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR), penanganan luka sesegera mungkin efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian (Kemenkes 2019).

Meskipun Kabupaten Gunungkidul khususnya dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya masih termasuk daerah bebas rabies, namun kewaspadaan terhadap penyakit ini tetap diperlukan karena rabies memiliki tingkat kematian mencapai 100%. (NT)



Kembali