Panewu Menghadiri Kegiatan Pelatihan Penggunaan Pakaian Adat Jawa

Senin 14 Oktober 2024, Panewu Purwosari menghadiri kegiatan Pelatihan Penggunaan Pakaian Adat Jawa Ageman Gagrag Yogyakarta. Pelatihan dilaksanakan di Pendopo Balai Kalurahan Giricahyo dengan menghadirkan narasumber dari Abdi Dalem Kraton Yogyakarta. Salah satu narasumber yaitu KRT Widya Winata menjelaskan bahwa Pakaian adat Jawa merupakan cerminan dari budaya, nilai, dan kepercayaan Jawa.  Pembelajaran penggunaan pakaian adat Jawa penting karena dapat: Memperkaya identitas dan rasa kebanggaan, Menghormati sejarah dan warisan budaya, Mengetahui perbedaan budaya dan belajar bertoleransi, Melestarikan budaya.

Seperti diketahui bahwa Busana Gagrak Ngayogyakarta memiliki beberapa elemen yang banyak memiliki arti dan makna. Busana yang dikenakan kaum pria juga berbeda dengan wanita. Ketentuan penggunaan pakaian adat Jawa surjan bagi pegawai dikenakan pada hari Kamis Pon di Yogyakarta sesuai dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2023. Dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Penggunaan Pakaian Tradisional Jawa Yogyakarta Bagi Pegawai Pada Hari Tertentu di Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut juga diatur terkait ketentuan penggunaan Pakaian Dinas Tradisional Gagrak Ngayogyakarta adalah sebagai berikut :
a.    pegawai putra :
1.    baju surjan berbahan dasar kain lurik;
2.    blangkon batik cap atau tulis dengan mondolan;
3.    kain/ jarik batik yang diwiru biasa dan berlatar warna hitam atau putih;
4.    Setagen/ lonthong;
5.    kamus timang;
6.    memakai keris atau duwung; dan
7.    memakai selop/cenela.

b.    pegawai putri :
1.    baju kebaya tangkepan;
2.    kain/ jarik batik yang diwiru biasa dan  berlatar warna hitam atau   putih;
3.    rambut menggunakan gelung tekuk/menyesuaikan; dan
4.    memakai selop/cenela.

Ketentuan Penggunaan Pakaian Dinas Tradisional Gagrak Ngayogyakarta dikecualikan bagi pegawai yang melaksanakan tugas operasional di lapangan yang tidak memungkinkan menggunakan Pakaian Dinas  Tradisional Ngayogyakarta dan akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala OPD/SKPD/Unit Kerja masing-masing.



Kembali