SEMINAR KONVERGENSI PENANGGULANGAN STUNTING

Pada tanggal 17 September 2024, bertempat di Ruang Rapat Srikandi, Bank Daerah Gunungkidul, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Seminar Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi. Hadir dalam acara ini diantaranya perwakilan Forkompimda, perangkat daerah di Kabupaten Gunungkidul, Kapanewon, Tim Penggerak PKK Kabupaten, perwakilan PRTPP BRIN, perwakilan Universitas Gunungkidul, Forum CSR, Baznas, utusan Kantor Kemenag Kab. Gunungkidul, dan Anggota PERSAGI Gunungkidul.

 

Penayangan video promosi pencegahan stunting yang berjudul “Kebobolan” ditayangkan mengawali pra-acara seminar. Acara seminar dimulai dengan laporan penyelenggara, oleh Sekretaris Bappeda, Hendro Prayoga S.IP dan dilanjutkan dengan acara paparan materi dari para narasumber.

Sekretaris Daerah Gunungkidul sebagai keynote speaker yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan, Ismono, S.Si.T, M.Kes dalam sambutanya menyampaikan kondisi stunting di Kabupaten Gunungkidul dan upaya-upaya bersama yang bisa dilakukan secara konvergen dengan melibatkan banyak pihak. Hadir sebagai narasumber Dr.Nia Novita Wirawan,M.Sc dosen Universitas Brawijaya Malang tentang Pangan Lokal Sebagai Sumber Asam Amino Untuk Mencegah Stunting Balita, dialnjutkan dengan pemaparan materi yang kedua dari Poltekkes Yogyakarta, Dr. Agus Wijanarka, S.Si.T, M.Kes. tentang Upaya Percepatan Penurunan Balita Stunting.

 

Seminar Konvergensi Penanggulangan Stunting ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada unsur Perangkat Daerah yang terkait tentang stunting, cara pencegahan dan penanggulangannya; memberikan arah kepada Perangkat Daerah terkait untuk menjadikan stunting sebagai prioritas dan masuk dalam dokumen perencanaan dan anggaran; mendorong Perangkat Daerah, swasta dan masyarakat untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting secara konvergen.

 

Harapannya, setelah mengikuti seminar ini peserta dapat memahami tentang stunting, selanjutnya dapat melakukan pencegahan dan penanggulangan secara konvergen sesuai dengan bidang dan kewenangannya masing-masing sehingga tindak muncul kasus stunting baru dan prevalensi stunting di kabupaten Gunungkidul mampu menurun dengan terget menjadi 14% di tahun 2026, sesuai RPJMD.



Kembali