Penanganan Gangguan Reproduksi Program JICA Grass Root Project Tahap Ketiga di Wilayah Kabupaten Gunungkidul
Peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat diharapkan sehingga tujuan dari pembangunan ekonomi dapat terwujud. Sektor peternakan merupakan salah satu bidang yang dianggap dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Melalui sektor peternakan, diharapkan mampu mengembangkan dan membantu masyarakat untuk lebih mengetahui teknik dan manajemen peningkatan produksi ternak.
Pemerintah sebagai pengambil kebijakan, petani dan peternak maupun pengusaha bidang peternakan sebagai pelaku kegiatan peternakan dan kalangan perguruan tinggi sebagai pencetak sumber daya manusia berkualitas harus bersama-sama bertanggungjawab terhadap pembangunan di sektor peternakan.
Kabupaten Gunungkidul mempunyai luas wilayah 1.485,36 km2 atau 43,36 % luas Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan jumlah penduduk 768.523 jiwa, atau 195.444 KK. Mata pencaharian utama masyarakat adalah sektor pertanian. Jumlah penduduk yang berternak sapi potong sebanyak 199.690 KK (80%). Jumlah populasi ternak sapi di wilayah Kabupaten Gunungkidul mencapai 149.014 ekor.
Salah satu penunjang pembangunan peternakan di kabupaten Gunungkidul adalah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang membawahi Bidang Bina Produksi, Bidang Kesehatan Hewan dan Bidang Sarana Prasarana serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Kesehatan Hewan, serta petugas pelayan jasa medic veteriner dokter hewan, paramedic veteriner maupun petugas inseminator.
Kegiatan JICA Grass-Root Project 2022-2025 diselenggarakan oleh Yamaguchi University Japan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sasaran kegiatan ini adalah dokter hewan dan petugas inseminator di Kabupaten Gunungkidul. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk peningkatan perbibitan ternak sapi.
Indikator yang akan dicapai untuk perbaikan reproduksi ternak sapi antaralain penurunan open periode (jarak waktu setelah beranak hingga sapi bunting kembali) naik 80% dibandingkan pada awal kegiatan. Terjadi peningkatan jumlah kelahiran sebesar 1,1 kali dibandingkan pada awal kegiatan. Tujuan akhir yang diharapkan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat peternak Gunungkidul.
Untuk seleksi penganganan gangguan reproduksi tahap ketiga ini dilaksanakan di enam wilayah UPT Puskeswan masing-masing harus menyiapkan minimal 20 akseptor. Yang bisa terdaftar sebagai akseptor pada kegiatan ini adalah ternak sapi yang mempunyai Body Condition Score (BCS) minimal 2,5, mempunyai ovarium yang aktif, ada keluhan kawin berulang ataupun birahi tenang. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November 2024 dan rencana akan dilakukan pemeriksaan kebuntingan oleh tim JICA pada Januari 2025. (RW)
Kembali