{{ title }}

Wonosari (8/1), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gunungkidul menerima audiensi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta guna membangun komitmen bersama untuk melaksanakan upaya penanganan masalah narkoba di wilayah Kabupaten Gunungkidul pada khususnya dan wilayah DIY pada umumnya. Kepala Badan Kesatuan dan Bangsa Politik Kabupaten Gunungkidul, Johan Eko Sudarto, S.Sos.,M.H. yang menerima langsung audiensi dari BNNP DIY tersebut menyampaikan bahwa pembangunan jalur lintas selatan yang semakin mempermudah akses dan mobilitas dikhawatirkan akan mempermudah para pengedar untuk mengedarkan narkoba di kawasan Gunungkidul. Oleh sebab itu diperlukan tindakan pencegahan dengan bersama-sama berkoordinasi dengan para pemangku kebijakan.

Perwakilan BNNP DIY, Bambang Wiryanto, menjelaskan bahwa pada Tahun 2025 ini BNNP DIY akan menyasar Kabupaten Gunungkidul sebagai wilayah sasaran untuk upaya penanganan masalah narkoba yang mana sebelumnya pada Tahun 2024 menyasar Kabupaten Kulon Progo. Di wilayah Kabupaten Gunungkidul, pada tahun ini, BNNP DIY akan mengadakan banyak kegiatan di Kalurahan Ngleri, Playen. Hal tersebut dikarenakan adanya penyesuaian kawasan rawan narkoba yang ada di wilayah Kabupaten Gunungkidul sesuai dengan rekomendasi dari hasil survei Indeks Kawasan Rawan Narkoba. Sebelumnya Kabupaten Gunungkidul telah menetapkan 12 (dua belas) kalurahan sebagai Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar) yaitu Pucung, Jerukwudel, Ngloro, Krambilsawit, Watugajah, Beji, Ngawen, Tancep, Girikarto, Giring, Ngleri dan Pengkol. Dengan adanya audiensi ini diharapkan kalurahan lainnya dapat menyusul untuk ditetapkan sebagai Desa Bersih Narkoba serta dapat membangun sinergi antara BNNP DIY dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam kegiatan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Prekursor Narkotika di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

Kembali