Pasar Hewan Munggi di Tengah Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak dalam beberapa bulan terakhir berdampak signifikan terhadap aktivitas di pasar hewan. Meluasnya PMK pada hewan ternak di sejumlah daerah membuat Pasar Hewan Munggi, Semanu sepi. Bahkan pada bulan Januari dan Februari 2025 penurunannya mencapai 90% dibanding hari biasanya. Untuk ternak sapi, beberapa kali pasaran Kliwon tidak ada pedagang yang membawa, tetapi untuk ternak kambing masih terlihat ada pedagang yang membawa ternak ke pasar.
Outbreak kasus PMK kedua yang terjadi di Gunungkidul ini sebenarnya dari pihak Pemerintah Daerah Gunungkidul, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul sendiri tidak ada himbauan untuk penutupan pasar hewan, tetapi kesadaran dari pedagang sendiri yang sudah mulai tumbuh, mengingat penularan penyakit PMK ini terjadi sangat cepat.
Petugas pasar juga memperketat pemeriksaan ternak yang masuk agar ternak benar-benar sehat tidak terjangkit. Selain itu dilakukan juga desinfeksi di lingkungan Pasar Hewan Munggi. PMK yang merebak saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena ada indikasi PMK tahun ini bersamaan dengan penyakit SE (Septicaemia Epizootica) atau penyakit ngorok yang menyerang sapi,
Vaksinasi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan. Tindakan ini dilakukan agar hewan lebih kebal menangkal virus. Hal ini juga diharapkan akan berimbas pada penurunan biaya pemeliharaan hewan ternak. Pemerintah menetapkan lima kunci penanganan PMK, yakni dengan 5M:
- Memberikan vaksin pada ternak sehat
- Menjaga sanitasi dan biosekuriti kendang
- Membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak
- Mengisolasi ternak sakit dan ternak baru
- Melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak sakit PMK di pulau yang masih bebas PMK.
Untuk saat ini kasus PMK sudah terus menurun. Beberapa pedagang sapi juga mulai membawa masuk ternaknya ke Pasar Hewan Munggi, tetapi dari UPT Puskeswan Semanu dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tetap mengingatkan peternak agar tidak lengah. Peternak harus tetap menjalankan protokol pencegahan, kami juga mendorong partisipasi pemerintah daerah dan sektor swasta untuk pengadaan dan operasionalisasi vaksin sebagai bentuk tanggung jawab bersama pengendalian dan penanggulangan PMK.
Kembali