Upaya Mengatasi Kekurangan Pakan, Hijauan Pakan Ternak Sebaiknya Disimpan
Sampai dengan bulan Mei ini curah hujan terindikasi signifikan masih kerap terjadi di Gunungkidul. Hijauan pakan ternak yang tersedia masih cukup melimpah. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh peternak untuk melakukan pengawetan sehingga dapat digunakan pada saat kekurangan pakan. Hijauan merupakan bahan pakan sumber serat yang sangat diperlukan bagi kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia.
Pengolahan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kualitas pakan dan mengatasi masalah kekurangan pakan ternak selama masa musim kering atau kemarau terutama untuk menurunkan kandungan serat kasar (SK). Salah satu upaya untuk mengawetkan bahan pakan adalah dengan teknologi pengolahan pakan fermentasi. Pakan fermentasi dibagi atas dua (2) metode, yaitu silase dan pakan komplit fermentasi. Silase merupakan salah satu metode pengawetan hijauan dalam bentuk segar. Silase dibuat dari hijauan segar yang difermentasi secara anaerob dalam kondisi kadar air tinggi (40 sampai 70%), sehingga hasilnya bisa disimpan tanpa merusak nilai nutrisi di dalamnya. Pakan komplit fermentasi merupakan pengolahan pakan hijauan yang ditambahkan dengan bahan aditif pakan seperti mineral, konsentrat dan vitamin sehingga kandungan gizinya meningkat kemudian dilakukan proses fermentasi.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengajak peternak di Kelompok Ternak Sejahtera, Padukuhan Sengonkerep, Kalurahan Sampang, Kapanewon Gedangsari untuk bersama-sama membuat pakan fermentasi. Kegiatan ini bertujuan agar peternak mampu melakukan pengolahan pakan secara mandiri demi menjamin ketersediaan pakan ternak selama musim kemarau. Bimbingan teknis pengolahan pakan alternatif dengan teknologi fermentasi dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Mei 2025.
Kelompok Ternak Sejahtera juga mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa bank pakan pada tahun 2022. Demi mengoptimalkan adanya bank pakan maka diperlukan bimbingan teknis agar kemampuan peternak dalam pengolahan pakan meningkat.
Di Padukuhan Sengonkerep hijauan pakan ternak cukup bervariasi, mulai dari rumput gajah, rumput odot, rumput pakchong, tayuman, lamtoro, gamal, indigofera hingga hijauan lain seperti daun pisang dan daun ketela. Selain hijauan, bahan pakan yang cukup melimpah di Padukuhan Sengonkerep adalah limbah hasil pertanian seperti jerami padi, jerami jagung dan jerami kacang tanah. Kelompok Ternak Sejahtera belum dapat memanfaatkan jerami padi sebagai pakan sehingga selama ini jerami padi hanya dibakar ataupun dijadikan pupuk di lahan pertanian.
Teknik pengolahan pakan fermentasi dapat memperbaiki kualitas limbah pertanian karena mampu menurunkan kandungan serat kasar pada jerami, namun perlu ditambahkan konsentrat agar status nutrisinya meningkat.
Kembali