KESBANGPOL HIMBAU WARGA WATUGAJAH UNTUK PERKUAT DEMOKRASI

            Gedangsari (17/6), bertempat di Kalurahan Watugajah, Kapanewon Gedangsari, Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan Pendidikan Politik Bersama Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Kalurahan Watugajah Gedangsari. Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakat  Sumarto, S.Pd,MM, Kanit Binmas Polres Gunungkidul Ipda Lius Kartono,SE Komisioner Bawaslu Kabupaten Gunungkidul Mugi Hartana,S.H, Peserta Pembinaan Politik Masyarakat.

            Dalam Sambutannya Kepala Bidang Poldagri dan Ormas memohonkan ijin bapak kepala badan tidak bisa menghadiri kegiatan ini karena ada acara bersamaan. Selanjutnya mohon peserta menjadi sebagai PGT (pasukan getok tular) untuk mengajak masyarakat lainnya agar menjaga keguyup rukunan pasca pelaksanaan pemilu dan pilkada. Selanjutnya mohon untuk mengajak masyakarat agar bisa menggunakan hak pilihnya pada pemilu selanjutnyaa.  

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Anggota Bawaslu Kabupaten Gunungkidul Mugi Hartana,S.H, bahwa pemilu Pasca Reformasi

  1. 1999-> Pileg (48 Partai) & Pilpres (2 Calon) dipilih MPR
  2. 2004-> Pileg (24 Partai) & Pilpres Langsung Pertama (6 Paslon)
  3. 2009 -> Pileg (38 Parpol, 6 Partai Aceh) & Pilpres (3 Paslon)
  4. 2014 -> Pileg (12 Parpol, 3 Partai Aceh) & Pilpres (2 Paslon)
  5. 2019 (Serentak ) -> Pileg (14 Parpol, 4 Partai Aceh) & Pilpres (2Paslon)
  6.  2024 (Serentak Pemilu & Pilkada) -> Pileg (18 Parpol, 6 Partai Aceh)

& Pilpres 3 Paslon (14/02/2024) & Pilkada (27/11/2024)

            Materi kedua disampaikan oleh Kanit Binmas Polres Gunungkidul Ipda Lius Kartono,SE, menyampaikan bahwa cara untuk memperkuat demokrasi di masyarakat bisa dilakukan dengan:

1. Aktif menggunakan hak pilih sebagi warga negara

2  berani menyuarakan pendapat secara bertanggung jawab

3. Melawan hoax dan misinformasi

4. Menghargai perbedaan dan berdialog dengan damai, demokrasi tdk berarti harus selalu sepakat.

5. Menumbuhkan budaya musyawarah dan gotong royong

6. Mendorong transparansi di lingkungan sekitar demoktasi dimulai dari hal hal kecil

Selanjutnya menyampaikan tantangan demokrasj di tingkat daerah:

1. Masih rendahnya partisipasi politik di desa

2. Kesenjangan infornasi dan literasi politik warga

3. Dominasi elit lokal dan politik uang

4. Lemahnya pengawasan terhadap kebijakan publik daerah



Kembali