KUNJUNGAN KOMISI D DPRD DIY UNTUK KESEHATAN JIWA MASYARAKAT GUNUNGKIDUL

Pada hari Senin, 30 Juni 2025 Komisi D DPRD DIY dipimpin langsung oleh Ketua Komisi D bapak RB. Dwi Wahyu B., S.PD., M.SI beserta segenap anggota melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gunungkidul terkait Program Kesehatan Jiwa, turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kesehatan DIY, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Ketua Baznas Kab. Gunungkidul.

Dinas Kesehatan Kab. Gunungkidul berkolaborasi dengan TKSK Dinas Sosial dan Puskesmas melakukan assessment pasung kepada pasien jiwa yang dipasung. Berdasarkan data ada 1.652 orang dengan gangguan jiwa di Kab. Gunungkidul. Masalah kekurangan tenaga psikologi klinis di 30 puskesmas menjadi kendala penjaringan awal orang dengan masalah kejiwaan.
Pendampingan kepada ODGJ yang sudah membaik perlu dilakukan agar keluarga dan masyarakat dapat menerima kembali. Pemulihan ekonomi pada ODGJ juga perlu menjadi perhatian. Peran lintas sektor dan stakeholder terkait berperan penting dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa. Baznas Kab. Gunungkidul telah membantu ODGJ dengan memberikan hewan ternak, RTLH dan bantuan permodalan UMKM.
Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) di Kab. Gunungkidul sudah terbentuk, namun dalam implementasinya masih kurang maksimal karena kendala anggaran. Dibutuhkan 144 kader kesehatan jiwa di 144 kalurahan untuk pendampingan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).
Tingginya kasus gantung diri juga perlu perhatian. Ada beberapa faktor resiko gantung diri, diantaranya faktor ekonomi seperti terjerat pinjaman online, judi online, faktor kesehatan menahun dan faktor sosial/keluarga seperti kesepian, hidup sendiri dan ditinggal merantau.
Kesimpulannya kesehatan jiwa adalah bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Menjaga kesehatan jiwa sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Dengan memperhatikan kesehatan jiwa, kita dapat mencegah berbagai penyakit fisik dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Peran lintas sektor dan lintas program dibutuhkan dalam kolaborasi penanganan kesehatan jiwa masyarakat.



Kembali