Catatan Kasus Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isoman di Wilayah Yogyakarta

Kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 masih terjadi di sejumlah daerah. Bahkan, tak sedikit di antaranya yang mengembuskan napas terakhir saat sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Headline Harian Tribun Jogja saat kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus meningkat (Tribunjogja.com)
Di Kulon Progo, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 seempat mencatat sepekan terakhir ada 8 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia saat isoman. Sedangkan di Gunungkidul, sedikitnya ada tiga jenazah pasien isoman yang dimakamkan dalam sehari sekaligus, pada Kamis (1/7/2021).
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan seluruh pasien yang meninggal dunia itu tersebar di Kapanewon Kalibawang, Galur, Nanggulan, dan Sentolo. Mereka adalah kalangan lanjut usia (lansia) dan diketahui memiliki komorbid seperti jantung atau Diabetes Melitus. Ada pula yang meninggal setelah gagal mendapatkan rumah sakit rujukan.
"(Kebanyakan) pasien lansia dan sebelumnya sudah memiliki komorbid, meninggal di rumah," ucapnya saat Zoom Meeting bersama awak media, Kamis (1/7/2021).
Dengan adanya kejadian tersebut, gugus tugas akan melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ada di Kulon Progo yang memiliki kemampuan dalam penanganan maupun transportasi. Rapat koordinasi akan dilangsungkan pada Jumat (2/7/2021) ini.
Selain itu, pihaknya juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur (TT), baik di RS rujukan maupun swasta.
"Harapannya di pertengahan Juli ini sudah bisa mengoperasionalkan 115 TT. Kami juga selalu berkoordinasi dengan Dinkes DIY, Kemenkes, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), dan penyedia oksigen untuk bisa membagi ketersediaan oksigen sesuai kebutuhan masing-masing RS," tuturnya.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul, Iswandoyo melaporkan pihaknya menangani 4 jenazah pasien positif dalam sehari kemarin. "Tiga di antaranya merupakan pasien isolasi mandiri, satu sempat dirawat di RS Bethesda Wonosari," ungkapnya.
Keempat jenazah tersebut tersebar di Purwosari, Semanu, Playen, dan Wonosari. Pihaknya membantu pemulasaraan 3 jenazah dan pemakaman satu jenazah pada Rabu (30/6/2021) kemarin.
Rekor
Gunungkidul hingga masih belum berhenti mencatatkan lonjakan kasus baru Covid-19. Bahkan pada Rabu (30/6/2021) lalu, rekor tertinggi selama pandemi dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dengan 311 kasus konfirmasi positif.
"280 pasien di antaranya hasil dari swab antigen, sisanya 31 kasus dari hasil Swab PCR," kata Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, Kamis (1/7/2021).
Pada saat yang sama, tercatat ada 10 kasus baru meninggal dunia dan 147 pasien sembuh. Dewi mengaku belum bisa merinci penyebaran klaster hingga kasus meninggal dunia tersebut, sedangkan pendataan dan penelusuran masih terus dilakukan. Hingga kemarin, Gunungkidul mencatatkan 6.495 Covid-19 secara kumulatif. Sebanyak 2.163 kasus dalam perawatan, 4.072 kasus sembuh, dan 260 kasus meninggal dunia.
Kasus baru juga muncul di kawasan wisata pantai di Kalurahan Girikarto, Panggang, dan berujung penutupan aksesnya bagi umum. Hal itu menyusul adanya seorang petugas Pos Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di sana positif Covid-19.
Lurah Girikarto, Tuyadi mengungkapkan 4 rekan petugas itu kini juga sedang sakit dan turut menjalani tes swab PCR. "Kami masih menunggu hasil swab PCR 4 orang tersebut hingga kini," katanya.
Kerabat
Menurut Tuyadi, dalam waktu tiga hari, ada 3 warga yang meninggal dunia karena Covid-19. Salah satunya merupakan kerabat dari petugas TPR yang dinyatakan positif. Ia merinci pada Selasa (29/6) lalu ada dua warga meninggal dunia, satu lagi meninggal pada Rabu (30/6/2021) lalu.
"Mereka masih warga satu lingkungan di Pedukuhan Bolang," ungkap Tuyadi.
Berkaca kejadian itu, pihaknya pun memutuskan menutup seluruh destinasi wisata di wilayah Girikarto. Antara lain Pantai Gesing, Taman Watu, Teras Kaca, Heha Ocean View, Puncak Segoro, hingga Pantai Kesirat. Penutupan dilakukan sejak Selasa (29/6/2021) hingga 7 Juli mendatang. Kebijakan itu pun sudah disepakati bersama setelah berkonsultasi dengan Panewu Panggang dan Dinas Pariwisata Gunungkidul.
"Keputusan ini sudah sesuai dengan Instruksi Bupati tentang PPKM Mikro," jelas Tuyadi.
Rasio Kematian Lebih dari 4 Persen
Bupati Gunungkidul Sunaryanta kini mendorong seluruh wilayah untuk membantu menekan penyebaran Covid-19. Sebab, saat ini lonjakan kasus baru terus berlangsung, sedangkan kemampuan penanganan sudah terbatas.
Ia pun melayangkan wacana akan memberikan apresiasi pada wilayah yang berhasil menekan penyebaran Covid-19. Hal itu ia sampaikan saat rapat koordinasi dengan para panewu dan lurah, Rabu (30/6/2021) lalu.
"Saya akan berikan penghargaan pada wilayah yang bisa menekan penambahan Covid-19 hingga pertengahan Agustus," kata Sunaryanta.
Ia menilai pemberian apresiasi tersebut perlu dilakukan, untuk semakin memotivasi kapanewon hingga kalurahan di Gunungkidul dalam menekan penyebaran kasus. Sunaryanta kini tengah berupaya meningkatkan kemampuan penanganan Covid-19, antara lain dengan meningkatkan fasilitas seperti generator oksigen hingga menambah tenaga kesehatan.
Sunaryanta juga mengakui angka kematian karena Covid-19 di wilayahnya terbilang tinggi. Merujuk pada laporan yang ia terima, rasionya mencapai lebih dari 4 persen. Ia pun meminta selama beberapa hari ke depan agar masyarakat tidak menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa dan lebih banyak berdiam di rumah.
Kebijakan itu pun sudah tertuang dalam Instruksi Bupati (Inbup) terbaru. Sementara itu, Pemkab Bantul berharap Badan Musyawarah Kalurahan (Bamuskal) dapat turut mempercepat proses pemulihan ataupun pencegahan penularan Covid-19. Maka dari itu dalam beberapa hari ini telah dilakukan vaksinasi kepada anggota Bamuskal, agar kinerja mereka dapat lebih maksimal.
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo menyatakan Bamuskal bagian dari penyelenggaraan pemerintahan kalurahan dan menjadi mitranya lurah dan jajaran pamong kalurahan. Sehingga Pemkab Bantul memandang bahwa, Bamuskal ini harus mendapatkan prioritas untuk memperoleh program vaksinasi.
Adapun Bamuskal memiliki 576 anggota, dan dengan diberikan vaksinasi, ia berharap anggota Bamuskal dapat turut membantu dalam sosialisasi edukasi terkait dengan gerakan 5 M atau protokol kesehatan terutama di masyarakat, di tingkat basis baik itu RT maupun padukuhan. (Tribunjogja.com | scp/alx/nto)
Link: https://jogja.tribunnews.com/2021/07/02/catatan-kasus-pasien-covid-19-meninggal-saat-isoman-di-wilayah-yogyakarta
Kembali