Monitoring dan Evaluasi Implementasi Srikandi sebagai potret pelaksanaan implementasi Srikandi di Kabupaten Gunungkidul

Dalam upaya memastikan implementasi Aplikasi Srikandi telah berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan. kita ingin melihat sejauh mana aplikasi ini telah diintegrasikan dalam alur kerja kita sehari-hari, apakah fitur-fitur yang disediakan di aplikasi Srikandi telah dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh pengguna, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) implementasi aplikasi Srikandi pada hari Kamis tanggal 17 Juli 2025 di Ruang Rapat Handayani Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mengidentifikasi potensi kendala atau hambatan yang muncul selama proses implementasi aplikasi Srikandi. Tidak dapat dipungkiri, setiap perubahan pasti akan menghadapi tantangan dan hambatan, maka melalui monitoring ini, kita dapat segera mendeteksi masalah, baik dari sisi teknis, adaptasi pengguna, maupun dukungan infrastruktur, sehingga dapat segera dicarikan solusi yang tepat. Demikian Plh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul, Slamet Winarno, S.Sos. MM menyampaikan laporan penyelenggara dalam kegiatan Monev tersebut. Selain itu dilaporkan Slamet Winarno bahwa peserta yang mengikuti kegiatan monev yaitu  Admin Srikandi dari 47 (empatpuluh tujuh) Perangkat Daerah dan 2 (dua) dari  RSUD Wonosari dan Saptosari. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Plh Asisten Administrasi Umum dan narasumber atas kehadirannya.

Membuka sambutan Plh Asisten Sekretaris Daerah, Drs. Wahyu Nugroho, Msi menyampaikan bahwa Aplikasi Srikandi merupakan salah satu wujud komitmen kita dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih modern, efisien, dan transparan melalui digitalisasi persuratan dinas. Ini adalah langkah besar yang kita ambil untuk meninggalkan cara-cara konvensional yang mungkin kurang efektif. Kegiatan monitoring dan evaluasi hari ini menjadi sangat penting dan strategis. Ada beberapa tujuan utama mengapa kita harus serius dalam kegiatan ini yaitu

1. Memastikan implementasi Aplikasi Srikandi berjalan sesuai rencana. Kita perlu melihat secara langsung bagaimana aplikasi ini telah diadaptasi oleh masing-masing perangkat daerah, apakah sudah dimanfaatkan secara optimal, dan apakah fitur-fitur yang ada di aplikasi Srikandi telah mendukung penuh proses kerja kita.

2. Mengidentifikasi dan mencari solusi atas kendala yang mungkin muncul. Kita tidak menutup mata bahwa setiap perubahan, apalagi perubahan yang masif seperti digitalisasi ini, pasti akan menghadapi tantangan. Oleh karena itu, melalui forum ini, mari kita identifikasi bersama permasalahan yang ada, baik dari sisi teknis, adaptasi pengguna, maupun dukungan infrastruktur, agar dapat segera kita carikan solusinya.

3. Mengukur efektivitas dan efisiensi Aplikasi Srikandi dalam mendukung percepatan layanan

    persuratan dan kearsipan kita. Apakah dengan Srikandi, proses surat menyurat kita menjadi lebih cepat? Apakah penggunaan kertas berkurang signifikan? Dan apakah pengelolaan arsip kita menjadi lebih rapi dan akuntabel? Indikator-indikator ini penting untuk kita evaluasi bersama.

  1. Hasil dari monitoring dan evaluasi ini akan menjadi masukan berharga bagi perbaikan dan pengembangan Aplikasi Srikandi ke depannya. Kita ingin memastikan aplikasi ini terus relevan, semakin mudah digunakan, dan mampu menjawab seluruh kebutuhan tata kelola persuratan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
    1. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), meningkatkan indeks kearsipan, menghemat penggunaan kertas, dan mempercepat proses administrasi pemerintahan. Nilai Tingkat Digitalisasi Arsip (TDA) yang tadinya di tahun 2023 sudah baik di angka 86,59 katagori A (memuaskan)

Tahun 2024 mendapat nilai 93,64 katagori  AA (sangat memuaskan). Diharapkan di tahun ini kita nilai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) mengalami peningkatan level dari 4 (empat) menjadi 5 (lima) setidaknya pada tahun ini meningkat atau setidaknya dapat kita pertahankan.

  • Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, saya yakin implementasi Aplikasi Srikandi akan berjalan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan birokrasi kita.

Dan dengan mengucap Bismillah Bapak Asisten Administrasi Umum membuka secara resmi kegiatan Monitoring dan Evaluasi Implementasi Aplikasi Srikandi

Agenda selanjutnya adalah Penyampaian Materi yang dipandu Adriana, S.Sos. MAP. Kepala Bidang Kearsipan Dispussip Kabupaten Gunungkidul.  Mengawali ketugasan sebagai moderator Adriana mengingatkan tentang awal mula Aplikasi Srikandi di launching pada tanggal 23 Agustus tahun 2023 oleh Bupati Gunungkidul didampingi oleh Sekretaris daerah dan dilanjutkan dengan berbagai tahapan Bimtek, koordinasi baik penanggungjawab aplikasi Srikandi Perangkat Daerah yaitu para Sekretaris Badan, Dinas dan Kabag TU maupun pelaksana aplikasi Srikandi yaitu para admin. Dan hari ini mari kita bersama membuka potret dari apa yang sudah kita laksanakan dengan implelementasi aplikasi Srikandi di Kabupaten Gunungkidul.

Waktu selanjutnya diserahkan pada narasumber Taufan Hidayat Arsiparis Dispussip, materi yang disampaikan meliputi dasar evaluasi implementasi aplikasi Srikandi. Setelah melihat data di dashboard admin Kabupaten yaitu jumlah naskah keluar 160.800, Jumlah naskah masuk 173.976, jumlah Naskah Instansi 334.776, jumlah naskah Disposisi 218.999, jumlah naskah koordinasi 1.372. Untuk pemberkasan di Aplikasi Srikandi di Kabupaten Gunungkidul baru 1 %, jumlah PD/UPT user tahun 2024 : Bupati, DPRD, 47 Perangkat Daerah, 2 RSUD, 11 UPT Puskesmas, dan jumlah PD/UPT user tahun 2025 : DPRD, 47 Perangkat Daerah, 12 UPT Puskesmas, 2 Kalurahan.

Hasil identifikasi permasalahan implementasi Srikandi yaitu Aplikasi sering loading lama (lola) ataupun trouble, Tidak semua yang memiliki akun dapat menggunakan aplikasi srikandi, Kurangnya koordinasi admin PD dengan user di PD berkaitan tujuan naskah, User konseptor tidak cermat terutama menentukan tujuan naskah, jenis naskah dan format nomor, Pengisian perihal Undangan, Belum semua PD melakukan pemberkasan

Adapun Solusi terkait Permasalahan Srikandi tersebut adalah admin PD komunikasi dengan Admin instansi, selanjutnya dikomunikasikan dengan tim helpdesk srikandi, penanggung jawab dan admin PD untuk melakukan pembinaan, Admin mengkomunikasikan dengan user apabila ada perubahan pejabat tujuan naskah, User mencermati tujuan naskah aplikasi dengan yang tujuan yang tercantum di naskah dinas, perihal pada jenis naskah undangan diisi Acara/masalah untuk memudahkan penemuan kembali dan PD melakukan pemberkasan melalui akun TU/sekretaris.

Materi selanjutnya adalah Pemberkasan di Aplikasi Srikandi. Untuk memulai proses pemberkasan arsip di aplikasi Srikandi dimulai dengan masuk ke menu Tata Usaha, kemudian memilih “Pemberkasan Arsip Aktif” dan menambahkan folder baru. Selanjutnya, masukkan klasifikasi arsip, simpan, dan pilih naskah yang akan diberkaskan dari menu naskah masuk atau keluar. Terakhir, pilih folder yang sesuai untuk menempatkan arsip tersebut. 

Sesi selanjutnya adalah diskusi, kegiatan yang antusias diikuti oleh para peserta monitoring dan evaluasi Implementasi Srikandi. Dari Muji Lestari, Dinas Perhubungan  menyampaikan tentang penambahan kalimat di kaki surat sesuai SE Internalisasi Anti Korupsi dan ditanggapi oleh narasumber untuk penambahan tersebut agar ditambahkan sendiri sesuai template masing – masing Perangkat Daerah. Untuk pertanyaan tentang pemberkasan dilaksanakan di aplikasi Srikandi saja tidak manual. Tanggapan selanjutnya dari Yuanita Kapanewon Nglipar bahwa ketugasan arsiparis selama ini tidak hanya terkait dengan pengelolaan arsip tapi diberikan tugas lain karena kekurangan SDM yang mampu menangani. Dan ditanggapi oleh Plh Asisten Administrasi Umum Wahyu Nugroho “Ini bisa jadi masukan kami, keterbatasan SDM  kami maklumi yang penting target organisasi dapat terpenuhi”. Dari Sunarti BKPPD menyampaikan terkait dengan srikandi, jika ada 2 naskah yang sama apakah perlu dihapus satu atau diberkaskan semua? Ditanggapi oleh Taufan Hidayat terkait naskah tersebut bisa dihapus salah satunya bisa juga diberkaskan semua.

Dari kapanewon Panggang menyampaikan tentang adanya hambatan penerimaan informasi kegiatan dari Perangkat Daerah yang lain, sehingga kapanewon sering terlewat tidak mendapatkan undangan. Sebagai admin kabupatan Taufan Hidayat mengingatkan agar Perangkat daerah selalu cek kembali tujuan undangan agar tidak terlewat dalam pengiriman surat maupun undangan yang dituju.

Menjelang pukul setengah satu siang, kegiatan diskusi terkait monev implementasi Srikandi telah dilaksanakan, moderator Adriana menyampaikan kesimpulan  Jika belum dilakukan pemberkasan silahkan dilakukan pemberkasan di Aplikasi Srikandi. Apabila sudah melakukan pemberkasan silahkan dilanjutkan, untuk melakukan pemberkasan di Aplikasi Srikandi jika belum paham dapat bertanya ke kami atau dapat melihat tutorialnya di youtube. Apa yang kita laksanakan hari ini merupakan bagian dari proses kita dalam melaksanakan pengelolaan arsip yang lebih baik. Dukungan Bapak Ibu semua akan menjadi nilai bagi meningkatkan hasil penilaian pengelolaan kearsipan baik internal dan eksternal, pelaksanaan aplikasi Srikandi ini menjadi nilai tambah bagi kinerja kita di Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sehingga mari kita upayakan bersama dalam meningkatkan nilai Kabupaten Gunungkidul. Demikian Adriana menutup tugasnya sebagai moderator.

Menutup kegiatan pembawa acara Novita Rohmawati memimpin berdoa bersama menurut agama dan keyakinan masing-masing. (tim bid. Kearsipan)



Kembali