Wawancara dengan Ibu Widawati dalam rangka akuisisi arsip tokoh Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Sosrohadiningrat, Bupati Gunungkidul periode 1984–1989
Sebagai bentuk komitmen dalam pelestarian memori kolektif daerah serta penguatan fungsi kearsipan sebagai sumber autentik sejarah lokal, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul melaksanakan kegiatan wawancara dalam rangka akuisisi arsip tokoh Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Sosrohadiningrat, Bupati Gunungkidul periode 1984–1989. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Rabu, tanggal 16 Juli 2025, bertempat di kediaman narasumber, Ibu Widawati, yang beralamat di Kentungan, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Wawancara dengan Ibu Widawati, selaku keluarga sekaligus salah satu sumber utama informasi, menjadi momen penting dalam menggali berbagai data, cerita, dan dokumen yang berkaitan langsung dengan perjalanan hidup, karya, dan jasa KRT. Sosrohadiningrat. Informasi-informasi yang berhasil dihimpun dari kegiatan ini tidak hanya meliputi aspek biografis, tetapi juga menyentuh aspek-aspek historis, sosial, dan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Kabupaten Gunungkidul pada masa itu.
Tim pelaksana kegiatan akuisisi arsip ini terdiri dari beberapa unsur, yakni Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bapak Slamet Winarno, S.Sos., MM, Kepala Bidang Kearsipan ibu Adriana, S.Sos., MAP, Arsiparis Taufan Hidayat, S.IP, MAP dan Priadhita Aria Reza, S.Pd, serta Pranata Reproduksi Arsip Iswa Nurul Fajar, A.Md. Seluruh unsur tim bekerja secara kolaboratif dan profesional dalam menggali, mendokumentasikan, serta merekam data dan informasi yang disampaikan oleh narasumber. Selain wawancara, tim juga melakukan identifikasi terhadap arsip pribadi dan keluarga yang relevan untuk proses akuisisi, dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip etika dan profesionalisme kearsipan.
Diharapkan melalui kegiatan ini, akan terwujud satu himpunan arsip tokoh yang otentik, akurat, dan bernilai sejarah tinggi, yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat, peneliti, maupun generasi mendatang. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata dari peran aktif Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam menjaga warisan intelektual dan budaya daerah, serta mendukung pembangunan karakter dan identitas lokal yang kuat melalui pendekatan kearsipan.(DT)
Kembali