Bimbingan Teknis Zoonotik dan Tular Vektor Bagi Kader Kesehatan
“Memperkuat Peran Masyarakat Dalam Penanggulangan Penyakit Zoonotik Dan Tular Vektor “
Zoonosis merupakan penyakit akut yang menular dari hewan vertebra ke manusia atau sebaliknya dengan perantara mikroorganisme bakteri, virus, parasite, jamur maupun protozoa yang dapat ditularkan melalui makanan, udara atau kontak langsung dengan hewan sakit/ mati. Pengendalian zoonosis juga sangat berkaitan dengan kesehatan hewan, kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan sehingga dalam pengendalian ke tiga aspek itu harus dikelola secara bersama-sama. Di Kabupaten Gunungkidul dengan mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan peternak maka interaksi antara hewan dengan manusia cukup tinggi sehingga resiko terhadap penyakit zoonotik juga perlu menjadi perhatian bersama.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar upaya pencegahan dan pengendalian zoonotik tercapai, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul telah melaksanakan bimbingan teknis zoonosis bagi kader kesehatan di desa Bendungan UPT Puskesmas Karangmojo 2 dan Desa Girisekar UPT Puskesmas Panggang 2. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan usulan dari pemerintah Kalurahan melalui pagu anggaran Pagu Indikatif Sektoral (PIS)
Materi Bimbingan teknis zoonosis tersebut meliputi kesehatan manusia, kesehatan hewan dan juga sosialisasi inovasi pengendalian penyakit infeksi dengue dengan ovitrap. Pencegahan dan pengendalian Zoonosis diawali dengan bagaimana upaya memelihara hewan yang sehat dan kesiapan penanganan jika terjadi kematian pada hewan. Namun identifikasi awal gejala umum yang mengarah pada kasus zoonosis sangat penting diketahui oleh kader kesehatan karena kecepatan identifikasi diawal memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan pengobatan selanjutnya. Dalam upaya masyarakat untuk aktif secara mandiri dalam pengendalian penyakit tular vektor dengue, pada kegiatan tersebut juga diajarkan bagaimana memanfaatkan ovitrap sebagai salah satu inovasi program untuk menurunkan populasi nyamuk aedes dengan membasmi pada fase telurnya.
Harapan setelah bimbingan teknis ini kader kesehatan akan mensosialisasikan pada masyarakat lebih luas dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kembali