Pembinaan Pendidikan Politik di Kalurahan Nglindur, Warga Diharapkan Jadi Agen Getok Tular
Girisubo (22/10) — Bertempat di Balai Kalurahan Nglindur, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Pendidikan Politik. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan, perwakilan Polres Gunungkidul, Dosen Universitas Gunungkidul (UGK), Lurah Nglindur, serta tokoh agama, tokoh perempuan, dan masyarakat setempat.
Lurah Nglindur, Muhammad Hanan Amshori, S.IP, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Badan Kesbangpol, narasumber, dan masyarakat yang hadir. Ia berharap kegiatan pendidikan politik ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di wilayah Kalurahan Nglindur.
“Kami mengingatkan kepada seluruh warga untuk senantiasa menjaga keguyuban, kerukunan, serta keamanan dan ketertiban di wilayah Kalurahan Nglindur,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan, Sumarto, S.Pd., M.M., dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan pendidikan politik ini merupakan tindak lanjut dari usulan masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) kalurahan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat menjadi pasukan getok tular, menyampaikan kembali informasi dan materi yang diterima dari para narasumber kepada lingkungan sekitarnya,” jelasnya.
Penyampaian materi pertama disampaikan oleh Pamuji Raharjo, M.P.A., Dosen Universitas Gunungkidul. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa negara merupakan bentuk tertinggi dari organisasi sosial yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan bersama.
“Politik merupakan upaya bersama untuk mencapai kehidupan yang baik dalam komunitas. Rakyat memiliki kebebasan dan kesempatan yang sama dalam menentukan siapa yang akan memimpin pemerintahan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Demokrasi menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi,” terangnya.
Materi kedua disampaikan oleh Kanit Binsos Polres Gunungkidul, Lius Kartono, S.IP. Ia menekankan bahwa demokrasi dapat dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga.
“Harapannya, pemimpin yang terpilih mampu membawa daerah menuju masyarakat yang adil, makmur, lestari, dan berkeadaban. Perbedaan pendapat boleh, namun kerukunan harus tetap dijaga. Ketertiban, keamanan, dan kondusivitas wilayah perlu terus dipelihara, baik di dunia nyata maupun di media sosial,” ungkapnya.
Kembali