Program “Rumeksa Bumi” melalui Pengolahan Pakan Ternak Fermentasi

Industri pengolahan tahu menghasilkan limbah berupa limbah cairan dan limbah padatan. Limbah yang tidak diolah dapat mencemari lingkungan apabila terbuang ke lingkungan. Limbah cairan yang kaya akan unsur N, P dan K sangat berpotensi untuk diolah menjadi pupuk organik cair. Sementara limbah padatan yang berupa ampas tahu biasanya digunakan secara langsung sebagai pakan ternak.

Padukuhan Sokokerep, Kapanewon Semanu memiliki industri pengolahan tahu skala rumahan di beberapa lokasi. Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan melaksanakan kegiatan SEKTI (Semanu Wanita Mandiri) berupa SEKTI Boost (pengolahan pakan ternak) dan SEKTI EcoGrow (pengolahan pupuk organik cair).

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melaksanakan pendampingan kegiatan SEKTI Boost dengan pengoptimalan limbah industri pengolahan tahu menjadi pakan ternak pada Sabtu, 06 September 2025. Pengolahan pakan ternak dengan metode fermentasi dinilai mampu memperbaiki kualitas ampas tahu dan lebih tahan lama apabila disimpan. Dalam kegiatan ini diberikan materi terkait pemanfaatan limbah tahu sebagai pakan ternak oleh Dr. Ir. Suhartini, M.S, dosen fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta dan dilanjutkan dengan implementasi secara langsung.

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya perempuan dalam pembangunan berkelanjutan. Manfaat dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan, pemberdayaan, pengembangan usaha mandiri serta memperkuat jaringan komunitas antar masyarakat.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengapresiasi adanya kegiatan tersebut dan mendukung adanya program-program serupa yang berdampak baik bagi masyarakat.



Kembali