Dengan Sampah Bisa Beri Pemenuhan Makanan Tambahan

RADAR JOGJA Berada di tengah hutan tak membuat warga Kemuning, Bunder, Patuk, Gunungkidul pasrah. Warga membangun kampungnya bersama Astra, hingga meraih predikat KBANNOVATION 2020 lalu. Di antaranya dengan memanfaatkan sampah untuk meningkatkan gizi balita dan lansia di sana. Apa yang dilakukan?

Suasana asri, penuh dengan pepohonan yang rindang menjadi pemandangan begitu memasuki Dukuh Kemuning, Sabtu (24/12). Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Jogja-Wonosari berganti dengan suara gemericik air begitu tiba di Telaga Kemuning. Kepala Pedukuhan Kemuning Suhardi pun menyambung di pinggir telaga.

Ini habis panen, kata Suhardi. Yang disebutnya panen adalah kelompok wanita tani (KWT) setempat. Dengan memanfaatkan sekitar 5.000 meter persegi lahan di sekitar Telaga Kemuning, KWT menanam aneka sayuran. Mulai dari tomat, terong, cabai hingga gambas. Yang menarik, dalam perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia. Ide membentuk KWT dan menanam sayuran muncul setelah upaya pemenuhan gizi ikan melalui kolam teknologi sudah terpenuhi. KWT ini baru enam bulan, tambahnya.

Hasil dari kebun di pinggir telaga itu pun kemudian dijual kepada para anggota KWT sendiri. Total saat ini ada 38 anggota KWT. Jika masih ada sisa dijual ke warga padukuhan lainnya. Hasilnya, Suhardi mengaku, sekali panen baru bisa menghasilkan Rp 500 ribu. Itu karena baru memanfaatkan sebagian dari lahan yang ada. Uang hasil penjualan kami serahkan untuk tambahan pemenuhan gizi balita di PAUD, tuturnya.

Sedang berbincang di telaga, putera bungsu Suhardi, Galuh Rakasiwi menyusul. Obrolan pun pindah ke rumah Suhardi, yang juga menjadi lokasi Bank Sampah Maju Sejahtera. Galuh atau yang akrab disapa Po, itu pun mengisahkan berdirinya Bank Sampah Maju Sejahtera. Pedukuhan Kemuning yang berbatasan dengan Hutan Wanagama dan berjarak tiga kilometer dari jalan utama, awalnya kesulitan mengolah sampah. Terutama anorganik. Karena tidak mungkin sampah dibawa ke pinggir jalan utama. Apalagi jalan di Kemuning masih cor block. Pilihanya kalau tidak ditimbun akhirnya dibakar, ujarnya.

Fasilitator lokal KBA Kemuning itu mengenang ada inovasi dari Astra yang datang mendampingi, untuk membentuk bank sampah. Mereka pun membuat slogan, Sampahku, Amalku. Slogan itu dipilih karena dengan pengolahan sampah anorganik bisa menghasilkan nilai ekonomi yang dimanfaatkan untuk pemenuhan makanan tambahan (PMT) balita. Setiap 15 hari sekali ada kader yang muter ambil sampah kemudian dibawa ke balai dusun untuk pemilahan, jelasnya.

Tak sekadar dijual kembali ke pengepul, Po menyebut Bank Sampah Maju Sejahtera Kemuning juga mengolah sampah anorganik tersebut menjadi kerajinan. Akan dijual kepada wisatawan atau pengunjung yang datang ke Kemuning. Hasilnya dari penjualan sampah sendiri, bisa mendapat Rp 300 ribu. Uangnya full untuk Posyandu, katanya.

Progam KBA Kemuning pun kini diperluas menjadi kampung tangguh jaya. Tak hanya untuk antisipasi bencana, tapi juga pemberdayaan masyarakat. Beberapa program pun dilakukan. Po menyebut, di antaranya adalah Jumat Bersih dengan melakukan kerja bakti bersih-bersih pedukuhan. Kemudian Sabtu Hijau, yaitu penanaman pohon, termasuk buah dan sayuran di pekarangan warga. Yang terakhir Minggu Sehat dengan senam bersama warga, beber mahasiswa semester tujuh Fakultas Teknologi Pangan UAD itu.

Meningkatnya kesadaran hingga pemberdayaan warga di Kemuning ini terjadi berkat kolaborasi dengan Astra. Suhardi mengenang, saat itu Astra memiliki program penghijauan 10 ribu pohon jati di Hutan Wanagama. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk mengajak Astra ke Kemuning. Hingga survei kebutuhan dan apa yang bisa dikerjasamakan. Kemuning menjadi salah satu pelopor KBA pada 2016 silam. Saat awal masuk mendampingi warga, Astra membawa empat pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan dan kewirausahaan. Hingga pada 2020 lalu Kemuning menjadi juara kampung inovasi KBA, paparnya.
Tak cukup di pilar lingkungan dan kesehatan, Astra juga melakukan pendampingan di pilar kewirausahaan. Hingga hasilnya warga memiliki tambahan penghasilan melalui Cangkemu. (*/pra/bersambung)

Link: https://radarjogja.jawapos.com/gunungkidul/2022/12/26/dengan-sampah-bisa-beri-pemenuhan-makanan-tambahan/

Kembali