Serba-Serbi Pindang Ikan

Pindang bukanlah nama ikan. Terkadang selama ini, sebagian dari kita mungkin berpikir bahwa pindang merupakan salah satu jenis ikan. Jadi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pindang memiliki pengertian ikan yang digarami dan dibumbui kemudian diasapi atau direbus sampai kering agar dapat tahan lama. Dengan kata lain, pindang adalah merupakan cara mengolah atau memasak. Ikan yang bisa dimasak dengan metode pindang cukup banyak. Pada umumnya, jenis ikan yang sering diolah dengan cara pemindangan adalah ikan-ikan pelagis atau ikan yang hidupnya di permukaan air hingga kolom air antara 0-200 meter. Contohnya seperti ikan kembung, tongkol, layang, selar, ikan tembang, tuna, dan cakalang. Metode pindang ini juga bertujuan untuk pengawetan ikan. Umur simpan produk hasil pemindangan berkisar 1-2 hari pada suhu ruang. Jika disimpan dalam kulkas/ lemari es, dapat bertahan 3 hari hingga 1 minggu dalam kemasan tertutup rapat. Sedangkan pada freezer, umur simpannya bisa mencapai 1 bulan atau lebih. Namun sebaiknya ikan pindang segera diolah dan jangan terlalu lama disimpan. Karena akan menyebabkan perubahan tekstur dan rasa.
Berbeda dari ikan asin, pengolahan pindang selain menggunakan garam juga dikombinasikan dengan proses pemanasan sehingga produk yang dihasilkan mempunyai karakteristik tersendiri. Untuk ikan yang ukurannya kecil dipindang dalam keadaan utuh sedangkan ikan dengan ukuran besar dipindang dalam bentuk potongan. Pindang memiliki penampakan, cita rasa, tekstur, dan keawetan yang khas dan beragam. Itu semua tergantung dengan jenis ikan, kadar garam, dan lama perebusan. Ikan pindang banyak disukai masyarakat dari berbagai kalangan. Karena selain rasanya yang khas dan gurih, harganyapun relatif terjangkau.
Terdapat beberapa macam teknik pemindangan. Yang pertama adalah Pemindangan garam, juga biasa disebut pindang badeng (Jawa Barat) atau pindang paso (karena menggunakan kendil atau paso tanah liat). Pada pemindangan jenis ini, ikan disusun di dalam kendil tanah liat dan setiap lapisannya ditaburi garam, Lalu direbus selama 4-6 jam atau 6-8 jam, kemudian ditiriskan. Kendil tetap digunakan sebagai wadah pada saat proses distribusi. Selain menggunakan kendil atau paso tanah liat, wadah yang digunakan juga bisa terbuat dari plat logam. Lalu selanjutnya ada pemindangan air garam atau biasa juga disebut pemindangan naya atau cue. Pada proses ini, ikan disusun pada keranjang atau rak bambu (naya) kemudian direbus dalam larutan garam pekat hingga ikan matang (15-45 menit). Selanjutnya, ikan pindang diangin-anginkan dan disusun pada besek bambu untuk didistribusikan. Terakhir adalah pemindangan presto dengan menggunakan tekanan tinggi yang menghasilkan ikan dengan duri lunak.
Lalu apa saja manfaat dan kandungan gizi dari ikan pindang ini. Berikut beberapa diantaranya :
- Ikan pindang memiliki kandungan protein yang tinggi.
- Zat yang ada pada ikan pindang ini bisa meregenerasi sel-sel darah merah sehingga dapat meminimalisir risiko terjadinya anemia.
- Ikan pindang memiliki kandungan hormon serotonin, sehingga menjaga mood tetap positif.
- Ikan pindang memiliki kandungan lemak tak jenuh, dimana lemak tak jenuh ini berfungsi untuk meningkatkan kadar HDL yang dapat mencegah naiknya kadar kolesterol yang buruk.
- Ikan pindang memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang dapat meminimalisir risiko serangan jantung dan tekanan darah tinggi. Selain itu asam lemak omega 3 juga baik untuk perkembangan otak dan pertumbuhan anak.
- Zat yang ada pada ikan pindang membantu menjaga sistem imun pada tubuh.
Nah, cukup banyak kan manfaat ikan pindang ini. Selain rasanya sedap dan harganya murah, kandungan gizinya pun tidak kalah dengan ikan segar. Sehingga bisa dijadikan alternatif menu lauk bagi keluarga

 



Kembali