Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar di Satria Muda Youth Farm

Gunungkidul dulunya terkenal dengan kondisi tanah yang berbatu dan keterbatasan air. Namun demikian, lambat laun kondisi tersebut bisa diatasi ataupun disiasati, terutama ketika kita ingin mengembangkan  budidaya ikan. Jika tidak disiasati, kondisi tanah yang berbatu dan pemasangan wadah budidaya semisal  kolam terpal yang belum tepat mengakibatkan terpal mudah bocor atau rusak. Selain itu sebagian besar wilayah di Kabupaten Gunungkidul hanya mengandalkan ketersediaan air pada musim penghujan, hal ini mengakibatkan terbatasnya waktu efektif pembudidayaan ikan.

Komoditas ikan lele dinilai sebagai komoditas yang paling tepat dalam mengantisipasi keterbatasan tersebut. Hal ini dikarenakan ikan lele memiliki keunggulan pertumbuhan yang relatif cepat, tahan terhadap perubahan kualitas air maupun keterbatasan pasokan air sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas serta mudah dalam pemeliharaan dan pemasaran. Hal ini disampaikan dalam acara Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul, bertempat di Pokdakan Satria Muda Youth Farm, dusun Kalidadap kalurahan Gari kapanewon Wonosari pada Kamis, 14/10. 

Kepala Seksi Perbenihan dan Produksi DKP Gunungkidul, Yanuardianto, S.Pi mengatakan dengan adanya pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi untuk membudidayakan lele, meningkatkan produksi perikanan, meningkatnya pengetahuan warga tentang budidaya ikan dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang tersedia.

 



Kembali