Daluang (Sunda) atau dluwang/dlancang (Jawa)

Daluang (Sunda) atau dluwang/dlancang (Jawa) merupakan
sarana pendukung utama bagi penulisan naskah atau tradisi
tulis di beberapa wilayah Nusantara dan terutama pada masa pra Islam juga bahan yang terkait dengan pakaian para pertapa atau kelengkapan upacara keagamaan. Menurut Poerwadarminta
(1939: 70), dloewang mengandung dua pengertian, yaitu:

a. (arang kanggoning) klikaning wit dianggo sandanganing para tapa—(jarang dipakai) kulit kayu digunakan untuk pakaiannya para pertapa dan

b. barang tipis kang kaloemrah ditoelisi digawe boekoe lan sak panoenggalane—barang tipis yang biasa ditulisi dibuat buku dan lain sebagainya. Daluang merupakan kertas yang berasal dari kulit pohon Glugu (Jawa) atau Pohon Saéh (Sunda)—Broussonetia papyrifera Vent—yang dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan Paper Mulberry (lihat Permadi, 2015: 2-3). Pemanfaatan daluang (dluwang) di wilayah Yogyakarta, sangat terkait erat dengan keberadaan koleksi naskah-naskah berbahan daluang yang tersimpan di Museum Sonobudoyo dan keberadaan koleksi Wayang Bébér di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan
Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul.

 

Sumber : https://www.instagram.com/p/CczcuCNL74s/



Kembali