SINAU PANCASILA DAN WAWASAN KEBANGSAAN DI KALURAHAN KELOR

Pada Senin, 18 Juli 2022 sekira pukul 10 pagi telah dilaksanakan kegiatan “Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan” oleh Pemerintah Kalurahan Kelor, bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bertempat di Balai Kalurahan Kelor. Dalam kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya dari anggota legislatif kabupaten, Purwanto, S.T dan R. Chaniago Iseda dari Team FKDM Badan Kesbangpol Pemda DIY.
Dalam kegiatan “sinau bareng” ini disampaikan 4 materi pokok yaitu Empat Konsensus Kenegaraan, Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Dimensi Pancasila Menguatkan, Mewujudkan Wawasan Kebangsaan, dan Kewaspadaan Nasional, serta materi terkait Kesadaran Bela Negara Dalam Kewarganegaraan.
Sedangkan untuk kepesertaan selain dari para dukuh dan pamong kalurahan, juga menghadirkan para warga masyarakat yang berasal dari 7 Padukuhan yang ada di Kalurahan Kelor, terdiri atas unsur kepemudaan dari Karang Taruna, para kader pembangunan dan pemberdayaan desa seperti PKK, Posyandu, dan juga para Tokoh Masyarakat.
Disampaikan oleh Purwanto, S.T, “ Pancasila sebagai Dasar Negara, sebagai mana tersurat dalam Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan nilai-nilai intrinsik Pancasila, yaitu sebagai sumber dari segala sumber hukum yang mengembangkan nilai keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, serta persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjaga tetap tegak utuhnya NKRI”.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Pancasila merupakan Konsensus, yang wajib ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh warga Negara Indonesia, makanya di Nahdliyin dikenal istilah Mu’ahadah Wathaniyah atau Kesepakatan Kebangsaan, dan di Muhammadiyah ada istilah Darul Ahdi Wa Syahadah atau Negara Konsensus dan Kesaksian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara adalah sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita, dan juga sarana penangkal idiologi dari luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, makanya pada era Presiden Soeharto pendidikan Pancasila telah dikenalkan sejak dini dibangku sekolah dasar, yang dahulu pernah dikenal Mata Pelajaran PMP, PSPB, maupun PPKN, dan pada jenjang perguruan tinggi dikenal dengan Penataran P4 selama 45 jam saat masa orientasi pengenalan kampus.
Dus Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, mulai dari pusat pemerintahan sampai perdesaan.
Kembali