Tim Diskominfo Gunungkidul Menyambangi Mbah Untoro, Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dari Purwosari
Gunungkidul - “ilmu adalah obor kehidupan” begitulah kata laki-laki paruh baya yang tinggal di padukuhan Klampok, kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari. Ia adalah Mbah Untoro, seorang guru berumur 63 tahun yang telah mengajar selama 43 tahun.
Tim Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gunungkidul bersama Panewu Kapanewon Purwosari menyambangi Mbah Untoro pada hari Jumat (14/10/2022) dirumah kecil miliknya. Mbah Untoro mengalami kelumpuhan sejak umur 20 tahun akibat terjatuh saat membantu orangtuanya di sawah. Tak diketahui pasti bagian tubuh mana yang menjadi penyebab kelumpuhan Mbah Untoro karena di kala itu tak ada biaya untuk berobat. Hal tersebut disampaikan oleh Mbah Untoro yang bercerita dengan Tim Dinas Kominfo Gunungkidul.
Bermula di tahun 1985 ada seorang anak Sekolah Dasar (SD) yang datang kerumah Mbah Untoro untuk meminta diajari Matematika. Kemudian Mbah Untoro menjelaskan dan anak tersebut sangat paham dengan apa yang disampaikan. Dari situlah awal mula Mbah Untoro menjadi Guru.
"pas anak itu saya ajari, dia kok suka, terus habis itu dia ngajak temen-temennya kesini minta diajari matematika, bahasa jawa sampe sekarang, setiap sore sampai malam" kata Mbah Untoro
Mbah Untoro tak hanya pandai matematika tapi juga pandai menulis aksara jawa dan membuat kerajinan wayang.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu Ardi Nugroho, S.STP., MA. selaku Panewu Purwosari mengaku sangat mengagumi sosok Mbah Untoro yang tak pernah patah semangat untuk belajar dan mengajar meskipun dengan keterbatasan fisiknya.
"beliau bukan berprofesi seorang guru, tapi komitmen beliau untuk mendidik anak-anak di sekitar beliau tinggal luar biasa" kata Wahyu Ardi
Tak tampak raut kesedihan di wajah Mbah Untoro sedikitpun, justru semangatnya terus membara, seperti obor yang terus menyala menerangi di gelapnya malam. Di akhir pertemuan tersebut, Mbah Untoro berpesan kepada anak-anak generasi penerus bangsa agar terus belajar demi meraih cita-cita di masa depan.
"Ilmu itu penting bagi manusia, karena orang hidup tanpa ilmu itu seperti berjalan tanpa penerangan, tanpa obor, tanpa cahaya, makanya simbah berpesan agar anak-anak rajin belajar untuk menyongsong meraih cita-cita di masa depan"
Kembali