PENGAMBILAN SAMPEL DARAH PADA SAPI POST VAKSINASI PMK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) disebabkan oleh infeksi virus genus Aphthovirus, famili Picornaviridae bersifat sangat menular.  Virus PMK menginfeksi hewan berkuku belah, domestik dan spesies satwa liar, dapat disebarluaskan dengan berbagai cara dan menyebabkan penyakit yang meluas dan kerugian ekonomi akibat penyakit tersebut. Salah satu upaya mencegah dan membatasi penyakit PMK adalah dengan melakukan vaksinasi. Akan tetapi banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan vaksinasi. Setelah dilakukan vaksinasi perlu dilakukan monitoring kekebalan yang terbentuk.  Sesuai Surat Edaran Dirjen PKH No. 9677/SE/PK.310/F/09/2022 perlu dilakukan surveilans pasca vaksinasi. Sampel yang diambil pada surveilans pasca vaksinasi PMK ada dua jenis yaitu :

  1. Serum darah:
  1. Dari hewan yang sehat dan sudah tervaksinasi minimal 3 minggu setelah vaksinasi pertama (Vaksin-I), atau
  2. Dari hewan yang sehat dan sedang akan atau sudah tervaksinasi kedua (Vaksin-II) yang sebelumnya telah mendapatkan Vaksin-I
  1. Swab Oral:
  1. Dari hewan yang baru menunjukkan tanda klinis diduga PMK (baik dari hewan yang belum atau sudah tervaksinasi PMK), atau
  2. Dari hewan yang terinfeksi kembali PMK (re-infeksi), atau
  3. Dari hewan yang masa penyembuhan (1-28 hari setelah klinis muncul) untuk peneguhan diagnosis apakah masih ditemukan virus dari hewan tersebut.

Pelaksanaan monitoring pasca vaksinasi PMK ini dilaksanakan oleh Balai Besar Veteriner Wates dan kegiatan pengambilan sampel PMK ini dilakukan secara semi aktif (dilakukan oleh dinas kabupaten/kota yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan). Di Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, target pengambilan serum sebanyak 1.460 sampel dengan lokasi di 20 Desa. Sampai dengan tanggal 24 Oktober 2022, sampel darah yang sudah terkumpul sebanyak masing masing 73 sampel dari 5 Desa di kabupaten Gunungkidul. Sampel berasal dari desa Ngeposari Semanu, Candirejo Semanu, Giring Paliyan, Umbulrejo Ponjong, dan Giripurwo Purwosari. Pengambilan sampel dilakukan pada sapi yang sudah dilakukan vaksinasi dosis pertama. Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyuntikan vaksinasi PMK dosis kedua. Pengambilan sampel dilakukan oleh petugas dari UPT Puskeswan dengan UPT Laboratorium Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul. Setelah semua sampel terkumpul, sampel akan diambil oleh Balai Besar Veteriner Wates untuk dilakukan pengujian sampel. Sampel serum dilakukan pengujian ELISA SP dan ELISA NSP (parallel), sedangkan sampel swab dilakukan pengujian PCR. Hasil pengujian ini sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui respon kekebalan ternak yang divaksinasi PMK pada kondisi lapangan, mengetahui perkembangan virus yang bersirkulasi saat vaksinasi PMK sudah dilakukan, dan mengetahui efek samping vaksinasi PMK. ⸗NT



Kembali