Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Diawasi secara Ketat
Pembangunan gedung baru DPRD Gunungkidul telah dimulai. Total biaya pembangunan mencapai Rp. 33 miliar dan ditargetkan selesai di akhir 2023.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno menilai anggaran pembangunan gedung Dewan terlalu “miring”. Pasalnya, dari pagu anggaran yang ditetapkan, hasil lelang menyisakan dana mencapai Rp 9 miliar. “Turunnya jauh karena hampir mencapai 20 persen dari pagu yang ada,” kata Suharno, sehingga menimbulkan kekhawatiran proyek tidak akan berjalan lancar. “Nilainya sangat rendah. Jelas, kami takut kalau nantinya tidak selesai atau konstruksi tidak sesuai Ia memastikan Dewan akan mengawasi proses pengerjaan pembangunan gedung. Di dalam pelaksanaannya, jangan sampai ada kesalahan karena gedung tersebut akan dipergunakan untuk berkantor para wakil rakyat. Guna memaksimalkan pengawasan, Suharno akan berkoordinasi dengan Komisi C yang membidangi masalah infrastruktur. “Pengawasan secara langsung kami serahkan kepada Komisi C karena mereka lebih paham terkait dengan konstruksi yang dibangun,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, proses pembangunan Gedung DPRD menghemat anggaran Rp9 miliar. Hal ini tak lepas dari nilai proyek yang hanya Rp 33 miliar, sedangkan yang disediakan Pemkab sebesar Rp 42 miliar.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nanang Irawanto mengatakan lelang untuk pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul telah selesai. Tanda tangan kontrak pengerjaan juga sudah dilaksanakan pada 23 September 2022 dan saat ini proyek pembangunan telah berjalan. “Pengerjaan mundur sekitar dua bulan dari target. Tetapi kami optimistis proyek dapat selesai tepat waktu,” katanya.
Menurut dia, untuk pembangunan sudah dialokasikan sebesar Rp42 miliar. Meski demikian, hasil lelang menyatakan bahwa pemenang hanya membutuhkan anggaran sekitar Rp33 miliar untuk menyelesaikan proyek tersebut. “Jadi ada penghematan sekitar Rp9 miliar, karena rekanan pemenang hanya menawar Rp39 miliar dari pagu Rp42 miliar,” katanya.
Rencananya, sisa anggaran yang ada akan dipergunakan untuk melengkapi sarana prasarana yang ada di dalam proyek pembangunan. “Sudah kami kaji dan rencananya sisa anggaran untuk membangun power house sebagai pusat pengendali elektronik. Selain itu, ada pengadaan genset yang belum masuk anggaran,” katanya
Kembali