PENYULUH BERSAMA PETANI MELAKSANAKAN KEGIATAN UBINAN KEDELAI BANPEM DI SAPTOSARI

Saptosari (13/01/2023) - Kapanewon Saptosari telah memasuki musim panen palawija, khususnya untuk komoditas jagung, kacang tanah, dan kedelai. Dan untuk mengetahui produktivitas dan prediksi jumlah produksinya, maka diperlukan kegiatan ubinan. Ubinan adalah cara untuk melihat perkiraan hasil panen tanaman padi atau palawija melalui titik sampel dengan cara diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 m², kemudian hasilnya diukur dan ditimbang. Hasil inilah dapat dijadikan dasar dalam penentuan produksi dalam 1 Ha. Tujuan dari pengambilan sampel ubinan ini adalah untuk mengetahui perkiraan hasil produksi tanaman dalam luasan 1 Ha.

Kelompok tani Sri Rejeki I Pule, Ngloro bersama dengan penyuluh pertanian melakukan kegiatan ubinan kedelai banpem MH I. Pada tahun ini KT Sri Rejeki I mendapat banpem kedelai seluas 2 Ha. Dari 2 Ha tersebut ada yang ditanam dengan sistem monokultur dan tumpang sisip dengan tanaman jagung. Hasil ubinan yang diperoleh yaitu 5,425 kg (batang dan daun basah) pada pertanaman kedelai monokultur. Hasil tersebut bila dikonversi menjadi biji kering diperoleh produktivitas sebesar 0,987 ton/Ha. Hasil tersebut dapat dikatakan belum optimal, karena pada MH I ini curah hujan yang terlalu tinggi di Kapanewon Saptosari, selain itu juga pengaturan jarak tanam yang kurang tepat. Sehingga kedepannya perlu dilakukan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi curah hujan yang tinggi, seperti pengaturan drainase dan pemilihan jarak tanam yang tepat agar hasil panennya bisa optimal (NMPA/REK).

#salam guyup gumbregah gayeng #DPP_SIAP



Kembali