PELATIHAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN (SPP) DAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI (TIK) REPLIKASI PROGRAM TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL (TPBIS) TAHUN 2023
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) Kabupaten Gunungkidul secara rutin menyelenggarakan kegiatan Pelatihan SPP dan TIK setiap tahunnya untuk replikasi program TPBIS bagi 5 (lima) perpustakaan desa/kalurahan yang terpilih di Kabupaten Gunungkidul. Pelatihan dihadiri oleh Kepala Dispussip Kabupaten Gunungkidul, Kisworo, S.Pd., M.Pd. dan dihadiri oleh Sekretaris Dispussip, Akirno, S.Sos., Panewu Kapanewon Playen, Panggang, Girisubo, Semanu, dan Patuk. Selain itu dihadiri pula peserta dari 5 (lima) desa/kalurahan Plembutan, Jerukwudel, Girisuko, Ngeposari, dan Bunder yang masing-masing mewakilkan 5 (lima) orang terdiri dari Lurah, Danarto Kalurahan, Ketua TP PKK Kalurahan, tokoh masyarakat/Ketua Karang Taruna, dan Pengelola Perpustakaan Desa/Kalurahan. Selain itu dihadiri oleh Sub Koordinator Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Adriana, S.Sos., MAP. dan Fasilitator Kabupaten.
Dalam laporan penyelenggaraan, Adriana menyampaikan pada tahun 2023 ada 5 (lima) perpustakaan desa/kalurahan yang mengikuti program TPBIS ini yaitu Perpustakaan “Girisuko” Girisuko Panggang, Perpustakaan “Ceria” Bunder Patuk, Perpustakaan “Mawar” Plembutan Playen, Perpustakaan “Sari Ilmu” Ngeposari Semanu, dan Perpustakaan “Pintar” Jerukwudel Girisubo. Sampai dengan tahun 2023 sebanyak 50 perpustakaan desa/kalurahan se-Kabupaten Gunungkidul sudah mengikuti Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi; 2) Meningkatkan pengetahuan tentang strategi-strategi pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi yang meliputi strategi pelibatan masyarakat, peningkatan layanan informasi, dan advokasi; 3) Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya dokumentasi kegiatan.
Adapun target peserta sebanyak 25 orang terdiri dari perangkat kalurahan, pengelola perpustakaan desa/kalurahan, tokoh masyarakat, TP PKK dan karang taruna. Pelatihan ini menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa yang menekankan pentingnya pelibatan dan partisipasi aktif peserta dalam pelatihan. Pelatihan akan dipandu oleh fasilitator melalui presentasi, diskusi, simulasi latihan sesuai dengan tujuan dari setiap sesi dalam pelatihan. Pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, tanggal 13 – 15 Februari 2023 yang bertempat di Ruang Rapat Dispussip Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan Pelatihan SPP dan TIK ini dibiayai dari APBD Gunungkidul TA 2023 pada Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Minat dan Budaya Baca sejumlah 7.119.800,- (Tujuh juta seratus sembilan belas ribu delapan ratus rupiah).
Dalam sambutannya, Kisworo menyampaikan bahwa konsep baru dari perpustakaan yaitu Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang maknanya bahwa sebuah perpustakaan bukan hanya sekedar untuk tempat membaca dan meminjamkan buku saja tetapi digunakan juga sebagai pusat untuk melakukan kegiatan pelibatan masyarakat. Kegiatan pelatihan-pelatihan diharapkan dapat dilakukan di perpustakaan desa/kalurahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tidak bisa dilakukan secara instan tetapi harus secara bertahap. Harapannya lagi, PIC dan fasilitator dengan konsep andragogi menerapkan proses pembelajaran untuk orang dewasa agar lebih memberdayakan. Konsep lain dari TPBIS yaitu pengembangan kegiatan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jaman sudah berubah, apabila perpustakaan tidak mengikuti perkembangan jaman maka akan ditinggalkan. Selama tiga hari peserta akan diberikan stimulus bagaimana mengembangkan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial. Targetnya sederhana, apabila perpustakaan ramai dikunjungi pemustaka dengan efek samping pemustaka akan membaca itu sudah bagus. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perpusdes diharapkan bisa didokumentasikan. Harapannya juga desa/kalurahan dan kapanewon dapat mendukung keberadaan dan kegiatan-kegiatan di perpustakaan.
Pelatihan hari pertama akan disampaikan dalam 4 (empat) sesi materi yaitu Sesi 1. Pembukaan dan penjelasan tujuan kegiatan oleh Adriana, S.Sos., MAP., Sesi 2. Membangun literasi masyarakat melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dan Sesi 3. Literasi digital untuk masyarakat oleh Agung Wibawa, SIP., Sesi 4. Peningkatan layanan informasi oleh Siti Indarwati, SIP.
Hari kedua pelatihan disampaikan kelanjutannya dalam 3 sesi yaitu: Sesi 5. Pelibatan masyarakat (community engagement) oleh Heryanti, S.Pd., Sesi 6. Literasi data untuk kemajuan perpustakaan oleh Purwati, S.I.Pust., dan Sesi 7. Advokasi oleh Agung Wibawa, SIP.
Hari terakhir pelatihan akan disampaikan dalam 3 sesi lanjutan yaitu: Sesi 7. Advokasi lanjutan oleh Agung Wibawa, SIP., Sesi 8. Sistem Informasi Manajemen (SIM) oleh Siti Indarwati, SIP. dan, Sesi 9. Menyusun rencana kerja yang mengakhiri pelatihan SPP dan TIK. Pada hari terakhir ini diumumkan juga perolehan bintang selama pelatihan yaitu Mufid (Perpusdes Mawar Plembutan Playen), Sidik (Perpusdes Ceria Bunder Patuk), dan Maul (Perpusdes Sari Ilmu Ngeposari Semanu). Selain itu diumumkan juga Perpusdes terbaik yaitu Perpusdes Ceria Bunder Patuk, Perpusdes Mawar Plembutan Playen, Perpusdes Sari Ilmu Ngeposari Semanu, Perpusdes Pintar Jerukwudel Girisubo, dan Perpusdes Girisuko Panggang. Penghargaan juga diberikan kepada peserta yang paling berkomitmen yaitu Lurah Jerukwudel Fajar Wijayanto dan peserta tersenior yaitu Endang Sri Lestari. Kesan dan pesan juga disampaikan oleh perwakilan dari peserta yaitu Sidik Hermawan dari Bunder Patuk yang mennyampaikan kesan selama mengikuti pelatihan SPP dan TIK ini telah memperoleh banyak ilmu bagaimana strategi pengembangan perpustakaan yang akan diterapkan di perpustakaan setelah mengikuti pelatihan. Pesan yang diberikan terutama kepada para peserta agar ilmu yang sudah didapatkan selama pelatihan dapat diaplikasikan di perpustakaan masing-masing dan harapannya kedepan perpustakaan dapat digunakan sebagai pusat kegiatan belajar dan berkegiatan masyarakat.
Dalam sambutan penutupan, Kisworo menyampaikan bahwa tujuan pelatihan sudah tercapai dengan perubahan mindset peserta yang merupakan indikator keberhasilan. Selain itu banyak ide-ide dari para peserta yang tertuang dalam rencana kerja yang telah dibuat. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul hanya memberikan stimulus atau rangsangan, respon harus datang dari para peserta pelatihan. Yang terpenting adalah berani mencoba, tidak memikirkan hasilnya terlebih dahulu, bagaimana perkembangannya. Memang tidak mudah tetapi komitmen yang kuat untuk menghidupkan kembali perpusdes berbasis inklusi sosial adalah hal yang sangat penting. (iin)
Kembali