SINERGI KEGIATAN PELIBATAN MASYARAKAT PROGRAM TPBIS KERJASAMA DISPUSSIP KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN RUMAH BUMN GUNUNGKIDUL

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) Kabupaten Gunungkidul melakukan kerjasama dengan Rumah BUMN Gunungkidul terkait dengan kegiatan pelibatan masyarakat Program TPBIS tahun 2023 yang diselenggarakan di Aula Dispussip, Kamis (9/03/2023). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dispussip, Kisworo, S.Pd.,M.Pd., General Manager Rumah BUMN Gunungkidul, Edy Dwi Atmaja, S.Si., M.Psi., Pejabat Struktural dan Fungsional Dispussip, dan peserta dari limapuluh perpustakaan desa/kalurahan yang sudah tergabung dalam program TPBIS.

Dalam laporannya, Baryono Buang Prasetyo, S.Sos., MIP. menyampaikan bahwa kegiatan ini terselenggara karena kerjasama Dispussip dengan Rumah BUMN Gunungkidul. Narasumber kegiatan ini adalah Edy Dwi Atmaja, S.Si., M.Psi. dari Rumah BUMN Gunungkidul dan Agung Wibawa, SIP. Master Trainer Nasional. Adapun maksud kegiatan ini adalah mengembangkan perpustakaan menjadi pusat belajar dan berkegiatan masyarakat yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah: 1) pengelola perpustakaan dapat menyusun program pembangunan perpustakaan dalam mewujudkan perpustakaan yang bertransformasi yang berbasis inklusi sosial, 2) menyampaikan motivasi kepada para pengelola perpustakaan dalam penyelenggaraan kegiatan pelibatan masyarakat bekerjasama dengan stakeholder dalam mewujudkan literasi untuk kesejahteraan. Kegiatan ini dibiayai dari anggaran Rumah BUMN Gunungkidul tahun 2023.

Kepala Dispussip Kisworo, S.Pd., M.Pd. menyampaiakan bahwa transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Nasional masih menjadi idola. Perpustakaan yang hanya sekedar tumpukan buku dan hanya melayani peminjaman akan ketinggalan, oleh karena itu perpustakaan harus berevolusi menjadi sebuah perpustakaan untuk kegiatan belajar masyarakat. Informasi TPBIS yang ada di pusat ternyata sinkron dengan kebijakan umum Bupati yang ada di Gunungkidul. Pembangunan infrastruktur berupa pembangunan jalan dan tugu tobong gamping di Siyono juga memberikan tempat/ruang bahwa ada UMKM disediakan disana yang basisnya UMKM adalah untuk kemandirian masyarakat. Peran perpustakaan terhadap UMKM akan disinergikan dengan kegiatan Rumah BUMN Gunungkidul untuk melihat bagaimana potensi perpustakaan. Walaupun terminologi TPBIS bukan hanya UMKM saja. Lebih lanjut disampaikan bahwa pada saat Rakornas ada pemberian penghargaan daerah yang menunjukkan IPLM yang tinggi dan DIY merupakan daerah dengan IPLM tertinggi secara nasional. Ada 7 indikator yang harus dipenuhi dan salah satunya adalah sejauh mana perpustakaan yang ada di DIY dapat melibatkan masyarakat.

Adapun materi pertama yang akan disampaikan adalah “Sinergi Perpustakaan untuk Meningkatkan Kegiatan Masyarakat di Perpustakaan” oleh Edy Dwi Atmaja, S.Si., M.Psi. dari Rumah BUMN Gunungkidul. Edy menyampaiakan informasi bahwa Rumah BUMN merupakan bagian dari TJSL. Rumah BUMN Gunungkidul berada di bawah PT PLN yang berdiri sejak 28 Januari 2017. Program Rumah BUMN ada 4 prioritas: 1) Generasi muda, 2) UMKM, 3) Coworking Space dan, 4) Kolaborasi dan Kerjasama. Ada 1.600-an UMKM yang didampingi. Adapun program dari pusat ada 5 yaitu: 1) Pengembangan UMKM, 2) Basecamp Milenials, 3) Coworking Space, 4) Informasi Tanggap, 5) Program Kemitraan. Adapun Program Rumah BUMN Gunungkidul pada tahun 2023 adalah: 1) Kompetisi tingkat Kabupaten yang disertai dengan pelatihan teknis yang bermanfaat di dunia kerja dan inkubasi bisnis untuk pelajar untuk siswa SMA sederajat, 2) Start Up Incubation: Inkubasi bisnis khusus anak muda yang akan memulai bisnis dengan program persiapan terkini dan standar internasional, 3) Grebeg UMKM: Inkubasi dan pendampingan menyeluruh untuk UMKM di Gunungkidul dengan beragam pendekatan dari pelatihan, mentoring, site visit, dan sebagainya, 4) UMKM Go Global: Inkubasi intensif khusus pelaku bisnis yang berpotensi ekspor dengan para praktisi, 5) Co Working Space and Gallery: Acara komunitas dan Galeri Gunungkidul, 6) Kolaborasi: Pemerintahan, BUMN dan Swasta. Harapannya program ini tidak sekedar berjalan tetapi dapat bermanfaat bagi masyarakat. Akan tetapi khusus di Gunungkidul, Rumah BUMN Gunungkidul akan membuat inovasi kegiatan dengan tidak hanya melakukan kerja sama terkait UMKM tetapi dengan perpustakaan kabupaten dan desa yang dirasa visinya sama yaitu untuk mensejahterakan masyarakat.

Narasumber kedua, Agung Wibawa, SIP. yang menyampaikan materi “Menuju masyarakat yang sejahtera melalui Program TPBIS”. Disampaikan bahwa isu strategis saat ini adalah bahwa ekonomi digital adalah kunci masa depan ekonomi dunia. Ada tiga fokus utama transformasi digital: Pertama, Kesetaraan Akses Digital; Kedua, Literasi Digital, Ketiga, Lingkungan Digital yang Aman. Sedangkan tagline Perpusnas RI tahun 2023 adalah TPBIS untuk kesejahteraan, solusi cerdas pemulihan ekonomi pasca Pandemi-19. Adapun tema RKP Perpusnas RI tahun 2023 adalah peningkatan produktivitas untuk trasformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Agung menuyampaikan bahwa penggunaan dana desa bisa untuk prioritas program nasional dan untuk peningkatan kualitas SDM warga desa. Disampaikan juga optimalisasi peran perpustakaan desa untuk percepatan pemulihan ekonomi masyarakat pasca covid-19.

Di akhir diskusi diperoleh kesepakatan bahwa peserta dapat mengajukan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di perpustakaan desa masing-masing kepada Rumah BUMN Gunungkidul yang akan diakomodir serta difasilitasi, sebagai wujud dari kemitraan dengan Rumah BUMN Gunungkidul. (iin)



Kembali