WORKSHOP MEMBACAKAN NYARING (READ ALOUD)

Read aloud atau membacakan nyaring adalah sebuah aktivitas sederhana, di mana seseorang menyisihkan sedikit waktunya untuk membacakan cerita kepada anak secara rutin dan terus menerus dan berdampak membuat anak menjadi biasa mendengar, mau membaca, dah akhirnya gemar membaca. Saat ini keterampilan membacakan nyaring belum dimiliki oleh sebagian besar orang, terutama ibu rumah tangga, pendidik PAUD/TK dan SD. Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Gunungkidul bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul serta Read Aloud Jogja menyelenggarakan Workshop dengan tema “Membacakan Nyaring (Read Aloud)” pada tanggal 20 Maret 2023 di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan yang dilaksanakan secara luring ini diikuti oleh 32 peserta, yang terdiri dari guru PAUD, TK dan SD sederajat, pengelola perpustakaan sekolah dan desa/kalurahan serta ibu rumah tangga. Hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini, Farida Lisna Priscasari dan Ikfi Muallifa Izzati dari Komunitas Read Aloud Jogja (Rajo). Workshop Read Aloud ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul, Akirno, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Akirno menyampaikan bahwa memupuk budaya baca pada anak-anak usia dini sangatlah penting. Untuk mewujudkan kegemaran membaca pada anak-anak, perlu ada keterampilan khusus untuk menarik perhatian mereka. Workshop Membacakan Nyaring (Read Aloud) sangat penting, khususnya untuk para pendidik PAUD/TK, SD/MI dan ibu rumah tangga sebagai bekal dalam mengembangkan kegemaran membaca ada anak-anak. Selain itu, hadir pula Ketua PD IPI (Ikatan Pustakawan Indonesia) Kabupaten Gunungkidul, Agung Wibawa, SIP. dan Ketua PD GPMB Kabupaten Gunungkidul (Joko Suryanto, S.Pd., M.Pd.)
Materi yang dibahas pada workshop ini adalah tentang meningkatkan minat baca anak dengan membacakan nyaring disampaikan oleh Farida Lisna Priscasari dan Ikfi Muallifa Izzati. Menurut beliau, ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya kegiatan membacakan nyaring bagi anak usia dini. Fakta literasi di Indonesia menurut PISA, bahwa di tahun 2018 Indonesia berada pada peringkat 72 dari 78 negara. Selain itu, menurut Farida, ada fakta lain yang berhubungan dengan kemampuan literasi pada anak usia dini. Akan menjadi sesuatu yang sulit bagi anak saat memasuki dunia sekolah dasar bila literasi sejak dini tidak dikenali dan dibiasakan. Pada usia 2-6 tahun menjadi masa yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak karena masa itu terjadi sebuah perkembangan yang sangat pesat. Untuk dapat memaksimalkan perkembangan tersebut, langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru untuk mendampingi anak-anak pada usia emasnya adalah Reading Aloud (membacakan nyaring).
Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan reading aloud (membacakan nyaring) menurut Narasumber adalah sebagai berikut:
- Membacakan nyaring dapat menstimulasi anak untuk berpikir kritis. Nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut akan membawa anak pada sikap yang lebih kritis dan kreatif
- Mengenalkan literasi kepada anak-anak
- Membangun keakraban antara anak dengan orang tua dan guru, sehingga anak-anak akan senang ketika diajak membaca di lain waktu
Narasumber juga menjelaskan mengenai tahapan serta beberapa aturan dalam membacakan nyaring. Salah satu di antaranya adalah memilih waktu yang tepat untuk membacakan nyaring, memberikan pilihan buku, melibatkan anak-anak, dan diskusi dengan anak-anak. Adapun beberapa hal yang tidak boleh dilakukan adalah membaca dengan terburu-buru dan memaksa. Jika anak-anak sedang tidak ingin dibacakan cerita, sebaiknya jangan dipaksa karena justru akan menyulut emosi anak.
Pada akhir acara, peserta workshop melakukan praktik membacakan nyaring. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok melakukan praktik membacakan nyaring di beberapa kelompok peserta didik. Kegiatan workshop ini sangat bermanfaat khususnya bagi orang tua dan guru PAUD/TK sebagai bekal dalam mengembangkan literasi pada anak usia dini. (Pur).
Kembali