AUDIENSI KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN UMUM DAN KHUSUS PERPUSNAS RI KEPADA BUPATI GUNUNGKIDUL

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul (Dispussip) menerima tamu dari Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Dra. Nani Suryani, M.Si. yang sekaligus melakukan audiensi dengan Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanta beserta jajarannya. Audiensi bertempat di Ruang Publik Lantai 2 Dispussip Kabupaten Gunungkidul pada hari Senin (08/05/2023).

Kepala Dispussip Kabupaten Gunungkidul, Kisworo, S.Pd., M.Pd. melaporkan bahwa beberapa tahun ini Dispussip Kabupaten Gunungkidul bersama dengan Perpusnas RI melakukan pendekatan perubahan paradigma dimana perpustakaan bukan hanya sekedar membaca dan meminjam buku tetapi sebagai pusat kegiatan masyarakat, khususnya di perpustakaan desa. Sampai saat ini sudah ada lima puluh perpusdes replikasi yang dikembangkan oleh Dispussip Kabupaten Gunungkidul dan tiga diantaranya akan dimonitoring oleh Perpusnas RI untuk mengetahui sejauh mana dampak program replikasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul direncanakan akan menjadi pilot project untuk program nasional tentang bagaimana pola pengembangan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Sampel yang akan dikunjungi diantaranya Perpustakaan Kedung Ilmu Desa/Kalurahan Kedungkeris, Kapanewon Nglipar (Bidang Ekonomi) dengan kegiatan pengembangan kerajinan tas dari pelepah pisang, Perpustakaan Purba Pustaka Desa/Kalurahan Nglanggeran, Kapanewon Patuk (Bidang Pertanian) dengan kegiatan pembuatan pupuk organik cair, dan Perpustakaan Bhakti Mulyo Desa/Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang (Bidang Budaya) yaitu kegiatan pelatihan membatik. Kisworo menyampaikan bahwa Indikator kabupaten sudah cukup masif melaksanakan hal ini berdasarkan survei Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) dari Perpusnas RI dimana Kabupaten Gunungkidul tahun 2023 menduduki peringkat kedua secara nasional.

Selanjutnya, Nani Suryani menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan yaitu ingin mendapatkan informasi terkait dengan progress program TPBIS dan untuk memenuhi tugas Program Diklatpim II di LAN dengan mengambil sampel di Kabupaten Gunungkidul karena respon serta progressnya luar biasa. Apresiasi berikan kepada Kabupaten Gunungkidul dan akan disampaikan pada saat seminar akhir bahwa Gunungkidul perlu dikembangkan lagi dan sebagai bahan Perpusnas RI untuk presentasi di BAPPENAS terkait dengan Program kelanjutannya untuk Renstra 2025 - 2029. Kabupaten Gunungkidul akan menjadi pilot project karena secara nasional sudah terlihat kiprah, hasil, dan nilai yang cukup baik bahkan sangat baik karena kalau dilihat dari parameter atau indikator kegemaran membaca banyak sekali indikator-indikator yang diteliti dan Gunungkidul mendapatkan posisi yang kedua dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kunjungan ditujukan ke sampel tiga perpusdes yang akan menjadi pilot project replikasi dengan menonjolkan replikasi yang menggunakan anggaran APBD dimana dengan APBD tersebut sudah berhasil mereplikasi program TPBIS kepada perpusdes di Kabupaten Gunungkidul sebagai pedoman atau role mode bagi pemerintah kabupaten/kota yang lain supaya juga dapat melihat contoh bagaimana cara mereplikasi secara mandiri di Kabupaten Gunungkidul. Perpusnas RI juga sudah mendukung pembangunan gedung dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan berbagai program yang diharapkan dapat meningkat lagi, Nani juga menambahkan untuk peningkatan sarana dan prasarananya dimohon dukungan dari Pemerintah Daerah melalui Bupati Gunungkidul dan Inspektorat Daerah.

Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanta dalam sambutannya menyampaikan bahwa perpustakaan jangan hanya berfungsi dan bermanfaat bagi kaum pelajar saja, tetapi juga harus bermanfaat bagi masyarakat karena di Gunungkidul yang tidak sekolah, belum sekolah, atau hanya lulus SD itu juga sangat besar. Kalau ingin maju jangan menutupi kekurangan yang ada di Kabupaten Gunungkidul karena di luar sana juga akan tahu melalui survei yang dilakukan. Dengan data yang vulgar akan dilihat reaksi kebijakan harus diterapkan agar tepat dan salah satunya adalah bidang pendidikan yaitu minat baca, dan bagaimana anak-anak yang sudah bertransformasi dengan teknologi untuk minat membaca, gemar belajar, dan gemar belajar. Ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus berkembang, sehingga kita harus selalu bisa mengikuti perkembangannya agar tidak ketinggalan. Harapannya dengan adanya perubahan-perubahan paradigma ini masyarakat akan mampu dan mau untuk belajar tentang kehidupan, pertanian, kesehatan, membina keluarga dalam rangka penguatan kehidupan masyarakat dengan perpustakaan yang inklusi. Kualitas SDM bisa dihadirkan di tengah-tengah bangsa dan kehidupan seperti ini pasti bangsa ini akan maju. Faktor yang mendukung tumbuhnya minat baca adalah lingkungan keluarga, masyarakat, dan dorongan partisipasi pendidikan formal. Harapannya kualitas SDM di Kabupaten Gunungkidul akan menjadi maju dengan minat baca masyarakat yang tinggi agar menjadi generasi emas bagi bangsa Indonesia. (iin)



Kembali