Bimbingan Teknis Pengolahan Pakan Ternak Alternatif

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Sarana dan Prasarana melaksanakan bimbingan teknis pengolahan pakan ternak alternatif di Kelompok Ternak Handayani, Banyusoco; Kelompok Ternak Catur Manunggal, Karangawen; Kelompok Ternak Suko Makmur, Dadapayu; dan Kelompok Ternak Ngudi Makmur, Karangrejek. Kegiatan dilaksanakan mulai hari Senin, 08 Mei 2023 sampai dengan Kamis, 11 Mei 2023.

Pakan masih menjadi permasalahan bagi peternak di Gunungkidul, khususnya pakan hijauan. Beberapa peternak masih mengeluhkan terkait kurangnya ketersediaan pakan hijauan pada saat musim kemarau. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya ternak yang diberi pakan jerami padi yang notabene kandungan nutriennya sangat sedikit.

Adanya bimbingan teknis pengolahan pakan ternak alternatif ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak tentang teknik pembuatan pakan alternatif sehingga untuk kedepannya peternak dapat mengantisipasi kondisi kurangnya ketersediaan pakan hijauan pada saat musim kemarau.

Pembuatan pakan dilakukan dengan menyiapkan beberapa alat dan bahan diantaranya drum, gembor, terpal, tetes tebu, starter mikrobia dan bekatul. Hijauan dicacah terlebih dahulu, kemudian dicampurkan dengan bekatul yang telah disediakan. Selanjutnya dilakukan pencampuran antara air, tetes tebu dan starter mikrobia. Campuran ini disemprotkan pada hijauan dan kemudian dicampur secara merata. Hasil campuran dimasukkan ke dalam drum hingga padat kemudian ditutup dan diperam selama 21 hari.

“Bimbingan teknis pembuatan pakan alternatif ini sangat penting bagi peternak karena dapat membantu peternak dalam menyediakan pakan kepada ternak secara kontinyu. Terlebih apabila sedang memiliki kegiatan yang memungkinkan peternak tidak sempat mencari pakan di ladang, tentunya pakan alternatif ini sangat membantu.” ujar Rustini Dwi Widyastuti selaku Kepala Seksi Alat, Mesin, Vaksin, Obat dan Pakan.

Budiyono selaku Kepala Seksi Bina Usaha menjelaskan bahwa baya untuk pakan merupakan yang paling besar di dalam suatu usaha peternakan. Kurang lebih sekitar 60 sampai 70% dari total biaya usaha peternakan. Terlebih pada saat musim kemarau ini pakan menjadi tantangan terbesar bagi peternak. Untuk itu diperlukan manajemen yang tepat agar dalam beternak tidak mengalami kerugian. (ap)



Kembali